Kapolda Metro: Aksi 112 di Istiqlal Tak Boleh Bernuansa Politik

Kapolda yakin Imam Besar Masjid Istiqlal akan mengingatkan kepada massa agar tidak membawa nuansa politik di kegiatan keagamaan ini.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 09 Feb 2017, 17:21 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2017, 17:21 WIB
Rencana Aksi 11 Februari
Rencana Aksi 11 Februari

Liputan6.com, Jakarta - Aksi 11 Februari atau aksi 112) yang diinisiasi Forum Umat Islam (FUI) pada Sabtu nanti bakal dipusatkan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Aksi tersebut akan diisi dengan kegiatan keagamaan dan doa bersama.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan menyambut baik aksi tersebut. Namun, dia meminta agar tidak ada muatan politik pada kegiatan itu. Apalagi imbauan tersebut juga sudah disampaikan Imam Besar Masjid Istiqlal.

"Sudah disampaikan oleh Imam Besar (Masjid Istiqlal) enggak boleh ada kaitannya dengan politik. Agama tidak boleh dicampur aduk dengan politik," ujar Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (9/2/2017).

Iriawan mengakui isu yang berkembang, massa aksi 11 Februari tetap menuntut penolakan terhadap penodaan Alquran, penghinaan ulama, dan kriminalisasi ulama. Selain itu, tuntutan aksi adalah wajib memilih gubernur Muslim.

"Itu tidak boleh, makanya nanti tidak boleh dilakukan," tegas dia.

Mantan Kapolda Jawa Barat itu yakin, Imam Besar Masjid Istiqlal akan mengingatkan kepada massa agar tidak membawa nuansa politik di kegiatan keagamaan ini. Dia berharap, aksi 11 Februari murni berupa ibadah dan doa bersama.

"Nanti Imam Besar akan menindaklanjuti di sana, dan sebelum ceramah kami yakin Imam Besar sudah bicara," ucap Iriawan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya