Kapolda Jabar: Teroris Bom Bandung Tewas

Pelaku bom Bandung tidak kooperatif saat petugas meminta dia menyerahkan diri. Negosiasi aparat dibalas dengan tembakan.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 27 Feb 2017, 13:47 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2017, 13:47 WIB
Lokasi bom Bandung di Kelurahan Arjuna, Cicendo
Pelaku bom Bandung di Kelurahan Arjuna, Cicendo (Liputan6.com/ Aditya Prakasa)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan memastikan pelaku bom Bandung tewas setelah baku tembak dengan kepolisian. Sebelumnya, Kapolda menyatakan pelaku berhasil dilumpuhkan dan terluka.

"Tewas," kata Anton saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (27/2/2017).

"Saya perintahkan menangkap dia hidup-hidup," kata Anton. Namun, kata Anton, pelaku tidak kooperatif saat petugas meminta dia menyerahkan diri.

Negosiasi aparat dibalas dengan tembakan ke arah polisi dari dalam Kantor Kelurahan Arjuna. Bomber tersebut juga membawa sangkur.

Pelaku bom Bandung itu, kata Anton, mengalami luka di kaki akibat ledakan bom pancinya.

"Dia melarikan diri dan pincang karena terkena bom dia sendiri," ujar Anton yang memimpin langsung penyergapan.

Di tempat terpisah, Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, saat ini kepolisian masih melakukan proses identifikasi terkait sosok pelaku. Karena itu, perlu waktu untuk menjelaskan tentang motif maupun jenis bom yang digunakan.

"Saat ini proses pertama, identifikasi siapa pemuda yang meletakkan bom tersebut. Kami belum dapat informasi lantaran identifikasi masih berjalan. Identifikasi perlu waktu. Perlu mengetahui lebih jauh yang bersangkutan," ujar Boy.

Selain itu, lanjut dia, Tim Jihandak Polda Jabar juga telah mengamankan seluruh bahan bom rakitan tersebut. "Juga melakukan olah TKP dan mengidentifikasi bahan-bahan yang digunakan dalam ledakan itu," ujar dia.

Terkait dengan motif, Boy masih belum dapat mengungkapkannya. Polri masih membutuhkan waktu dalam menyimpulkan maksud dari aksi bom Bandung tersebut.

"Tunggu proses penyelidikan lebih lanjut. Perlu waktu. Petugas kita mengumpulkan data yang akurat dan detail terkait peristiwa itu," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya