Liputan6.com, Jakarta - Dalam keyakinan Islam, seseorang yang telah meninggal akan pindah alam, dari alam dunia ke alam barzakh. Sedangkan, jasadnya akan berada di alam kubur.
Barzakh adalah alam sekat antara dunia dan akhirat. Ibaratnya, barzakh adalah tempat persinggahan umat manusia sebelum memasuki alam akhirat. Ahli barzakh dimulai dari umat-umatnya Nabi Adam hingga detik ini, terus bertambah.
Advertisement
Ulama KH Nurul Irfan menggambarkan tentang kondisi manusia di alam Barzah. Ia menyampaikan, manusia yang sudah berada di alam barzakh dapat melihat alam dunia dan akhirat.
Advertisement
Baca Juga
’Dia (alam barzakh) sebagai sekat, mereka ahli kubur atau ahli barzah bisa melihat dunia dan bisa melihat akhirat. Mereka berada di satu tempat yang namanya Barzah bisa melihat dunia dan akhirat,’’ katanya dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia, Senin (7/4/2025).
Terkait dengan alam barzakh, seorang jemaah Al Bahjah bertanya kepada KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya. Apakah di alam barzakh memungkinkan bertemu dengan para kerabat yang sudah meninggal?
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya mengatakan, kerabat yang sudah masuk alam barzakh bisa saling berkunjung. Namun, tidak semua keluarga bisa saling bertemu. Orang yang ahli rahmat atau dosanya telah diampuni Allah akan dengan mudah untuk saling berkunjung.
Menurut Buya Yahya, orang yang tidak benar selama di dunianya tidak akan bisa bertemu dengan orang baik atau saleh di alam barzakh. Hal ini karena keduanya tidak bisa saling memberikan pertolongan dan tidak ada nostalgia kebaikan saat di dunia.
”Jadi, sama-sama ahli barzakh ia bisa saja saling berkunjung. Wallahu a’lam bagaimana caranya, karena alamnya tidak terikat materi. Semoga nanti kita bisa saling kunjung dengan orang-orang saleh,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Senin (7/4/2025).
Advertisement
Apakah Ruh Orang Meninggal Bisa Bertemu dengan Ruh yang Masih Hidup?
Pertanyaan selanjutnya, apakah ruh orang meninggal bisa bertemu dengan ruh yang masih hidup?
Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk-Nya yang terdiri dari jasad dan ruh. Ketika jasad dan ruh berpisah, maka orang tersebut telah meninggal.
“Mati adalah sebuah peristiwa saat ruh berpisah dengan jasad,” kata kiai muda Nahdlatul Ulama Provinsi Lampung, KH Ahmad Ishomuddin, dikutip dari NU Online.
Gus Ishom, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa ruh terdiri dari dua macam sebagaimana diterangkan oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah. Pertama, ruh yang mendapat kenikmatan dari Allah dengan diberi kebebasan serta tidak dibelenggu sehingga mereka bisa saling bertemu dan mengingat apa yang terjadi di dunia.
“Kedua, ruh yang mendapat siksaan dan disibukkan dengan siksaan yang menimpanya dan tidak bisa saling berkunjung dan bertemu,” jelasnya.
Gus Ishom mengatakan, ruh orang yang meninggal bisa bertemu dengan ruh manusia yang masih hidup. Pertemuan tersebut terjadi saat manusia masih hidup tertidur.
“Ruh orang yang meninggal dunia bisa bertemu dengan yang masih hidup dalam mimpi. Karena mimpi terdiri dari tiga jenis,” ujarnya.
Wallahu a'lam.
