LRT Khusus Asean Games Akan Dioperasikan Masinis

Jalur LRT nanti akan mengarah hingga Dukuh Atas, Jakarta Selatan yang akan berintegrasi dengan transportasi dari Jabotabek.

oleh Ika Defianti diperbarui 22 Mar 2017, 07:52 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2017, 07:52 WIB
Dilengkapi 6 Stasiun, Pembangunan LRT Bekasi-Cawang 18,5 Km Terus Dikebut
Pekerja menggunakan alat berat untuk menyelesaikan proyek kereta api ringan atau light rail transit (LRT) Jabodetabek, Bekasi, Sabtu (25/2). (Liputan6.com/Gempur M. Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Senior Engineering Manager PT Mott Macdonald sekaligus perwakilan dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Hari Kusharwanto mengatakan Light Rail Transit (LRT) jalur Velodrome-Kelapa Gading akan dioperasikan oleh masinis. Hal ini untuk berlangsungnya kegiatan Asean Games 2018.

"Meskipun ke depannya Jakpro yang saya ketahui akan menggunakan driverless (tanpa masinis). Dalam tahap berikutnya pertimbangan teknologi memerlukan masa percobaan sekitar enam sampai delapan bulan untuk uji keselamatan," ucap Hari saat acara diskusi di kantor Dinas Teknis, Jakarta Pusat, Selasa 21 Maret 2017.

Selanjutnya, dia mengatakan nanti jalur LRT tersebut akan mengarah hingga Dukuh Atas, Jakarta Selatan, yang akan berintegrasi dengan transportasi dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek).

"Jadi Dukuh Atas nanti semacam tempat titik temu, karena ada kereta ke bandara, di situ ada kereta listrik, bahkan ada MRT," ujar dia.

Selain itu, lanjut Hari, untuk sistem ada atau tidak adanya masinis akan tetap disosialisasikan terlebih dahulu kepada masyarakat.

"Pasti akan ada persepsi di masyarakat, jadi ada yang dipertimbangkan mengenai risiko adalah keselamatan. Kalau untuk jarak pendek tanpa masinis tidak masalah. Kalau jarak jauh, mungkin nanti ada upgrade di jalur berikutnya," tutur dia.

Sementara itu, Ketua Dewan Pakar Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit mengatakan perlunya dibentuk suatu lembaga khusus untuk pengoperasian LRT.

"Bisa di bawah naungan Dinas Perhubungan (Dishub) ataupun langsung di bawah nanungan gubernur. Meskipun setiap pembentukan program baru diperlukan proses panjang dan konsultasi dengan DPRD DKI Jakarta, tapi (LRT) harus tetap dimulai, kalau enggak tugas Dishub akan semakin berat," jelas Danang.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya