Liputan6.com, Jakarta - Ribuan lilin menyala dan lagu-lagu kebangsaan menggema di seluruh negeri. Mereka memperingati matinya keadilan pasca-hakim memvonis Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok selama 2 tahun penjara atas tuduhan penodaan agama.
Aksi itu dilakukan oleh para pendukung gubernur DKI Jakarta non-aktif itu di Tugu Proklamasi. Sejumlah perwakilan pendukung juga berorasi. "Siapa kita?" ucap salah seorang orator Rabu 10 Mei 2017.
Massa pun kompak menjawab, "Indonesia."
Advertisement
Mereka menyalakan lilin sembari kembali menyanyikan lagu Indonesia Pusaka. "Indonesia tanah air beta, pusaka abadi nan jaya. Indonesia sejak dulu kala, selalu dipuja-puja bangsa."
Para pendukung juga menyusun lilin hingga membentuk tulisan Ahok. Salah seorang peserta, Ami mengatakan, dia mengikuti aksi ini karena ingin Ahok dibebaskan dari penjara setelah divonis 2 tahun penjara dalam kasus dugaan penistaan agama.
Aksi serupa pun merembet hingga ke ujung negeri. Warga Sumatera Utara pun berkumpul di Medan menyalakan lilin untuk Ahok.
Aksi yang digelar di Lapangan Merdeka Medan ini sebagai bentuk protes mereka terhadap proses hukum yang menjerat Ahok.
Dalam aksinya, massa juga meneriakkan yel-yel dukungan untuk Ahok. Mereka juga menyanyikan berbagai lagu kebangsaan seperti Maju Tak Gentar, Indonesia Raya, dan Padamu Negeri.
"Ahok-nya satu pendukungnya banyak. Kami minta Ahok dibebaskan,” teriak massa aksi di tengah guyuran hujan, Kamis (11/5/2017) malam.
Warga Palangkaraya, Kalimantan Tengah yang tergabung dalam Solidaritas Muda Palangkaraya Kamis malam memadati Tugu Pendirian Kota Palangkaraya, atau yang dikenal Tugu Soekarno. Mereka pun menyalakan ribuan lilin.
Para yang pemuda mengelilingi Tugu Soekarno yang berlokasi di depan kantor DPRD Kalimantan Tengah berorasi, teriakan pembebasan Ahok terus menggema.
Gerakan 1.000 lilin untuk Basuki Tjahaja Purnama pun menggema di Kota Jayapura, ibu kota Provinsi Papua.
Warga secara bergantian menyalakan lilin di pelataran Taman Imbi yang terletak di jantung Kota Jayapura. Warga pun secara sukarela merogoh kantongnya masing-masing untuk membeli lilin dan menyalakan secara bersama-sama.
"Ini aksi spontanitas warga Kota Jayapura yang cinta damai, anti radikalisme, dan kekerasan," kata TH Pasaribu, warga Kota Jayapura.
Amirah, mahasiswa STIKOM Muhammadiyah Kota Jayapura, sengaja menempuh jarak 30 km ke arah Kota Jayapura dari rumahnya yang berada di Sentani. Alasannya cuma satu, yakni hanya untuk menyalakan lilin secara bersama-sama dengan warga lainnya untuk Ahok.