Liputan6.com, Jakarta - Viviani (34), warga gusuran Kolong Tol Kalijodo mengaku tidak memiliki tujuan setelah tempat tinggal mereka di kawasan kolong Tol Kalijodo diratakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Viviani dan keluarganya tidak memiliki surat Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), yang merupakan sarat dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menempati Rumah Susun (Rusun).
"Saya belum tahu ini mau ke mana, saya enggak punya rumah, saya juga tidak punya surat PBB. Mau tempati rusun kan pakai surat itu. Saya saja tidak punya," kata Viviani yang ditemui di lokasi penggusuran Kawasan Kalijodo Jakarta Utara, Rabu (14/6/2017).
Viviani tak kuasa menahan air matanya saat mengingat nasib ketiga anaknya yang tidak memiliki tempat berteduh. Sambil menangis, Viviani mengatakan bahwa dia tak mampu menyewa rumah.
Advertisement
"Saya tidak mampu (sewa kontrakan), saya uangnya enggak punya, bagaimana saya mau sewa kontrakan," ujar dia.
Kendati belum memiliki tempat tinggal, Sudin Sosial menyarankan agar Viviani sekeluarga, sementara menempati Panti Sosial terlebih dahulu. Namun, dia menolak saran tersebut, Viviani mengkhawatirkan kelanjutan pendidikan anaknya.
"Masa saya tinggal di Panti Sosial, saya punya anak tiga. Nanti sekolah anak saya bagaimana?" kata Viviani.
Hingga kini, belum mendapat titik terang ke mana Viviani dan keluarganya tinggal setelah kolong tol Kalijodo digusur. Sudin Sosial hanya memberikan nomor telepon kepada Viviani jikalau dia dan keluarganya belum mendapat tempat tinggal.
Bangunan liar di Kawasan Kalijodo kembali membuat Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat gerah. Djarot pun segera memerintahkan membongkar bangunan liar sebelum terbentuk permukiman yang terus berkembang. Warga pun bandel karena sudah diberikan surat peringatan berulang kali.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: