Arus Balik via Garut Macet Parah Akibat Pasar Tumpah

Untuk mengatasi tumpahan kendaraan di jalur utama, petugas menutup jalan-jalan tikus yang berada di sepanjang ruas arus balik.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 30 Jun 2017, 14:19 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2017, 14:19 WIB
20160703-Kemacetan Mengular di Sepanjang Jalan Menuju Garut dan Tasikmalaya
Kendaraan terjebak kemacetan di sepanjang Simpang Cagak Nagreg, Jawa Barat, Minggu (3/7). Tingginya volume kendaraan serta aktivitas pasar menjadi penyebab kemacetan di kawasan tersebut. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Garut - H+3 Lebaran, jalur mudik utama Jawa Barat selatan via Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikepung macet parah.

Arus kendaraan, baik yang melalui jalur utama nasional mulai Malangbong hingga Nagreg, serta jalur alternatif via Kota Garut hingga Nagreg mengalami antrean panjang di beberapa titik.

Kapospam Ops Ramadniya wilayah Tarogong, Kompol Hermansyah, mengatakan untuk mengatasi semakin parahnya tumpahan kendaraan di jalur utama, petugas berupaya menutup jalan-jalan tikus yang berada di sepanjang rute ini.

"Sejauh ini arus balik dari arah kawasan wisata Pantai Selatan, Darajat, dan Cipanas maupun dari arah Tasik masih padat," ujar Hermansyah, Jumat (30/06/2017).

Pengawas pos kendaraan mudik Kabupaten Garut, Nadin, mengakui lonjakan kendaraan arus balik via Garut yang terjadi kemarin hingga pagi tadi naik signifikan.

"Sekarang banyak yang keluar (arus balik) mengarah Bandung daripada menuju Garut," ujar dia.

Antrean panjang kendaraan arus balik di beberapa titik yang melalui Garut, baik via alternatif Garut kota ataupun jalur utama mudik nasional, mulai pintu masuk Malangbong hingga Nagreg, Kabupaten Bandung, berasal dari tumpahan kendaraan dari wilayah Tasik, Ciamis, Banjar, hingga beberapa kota dari Jawa Tengah.

"Purwokerto, Cilacap, Majenang lebih dekat via Garut daripada melalui Tol Cipali. Akhirnya kendaraan dari selatan semuanya lewat Garut," ujar dia.

Berdasarkan data hitung kendaraan arus balik yang dilakukan Dinas Perhubungan hingga pukul 08.00 pagi tadi, tercatat sebanyak 120.803 kendaraan meninggalkan Garut sejak kemarin. Angka ini dua kali lebih banyak daripada jumlah kendaraan yang masuk ke Garut, yang hanya 63.375 unit kendaraan.

"Paling banyak masih didominasi roda dua (sepeda motor)," ujar Nadin menambahkan.

4 Titik Kemacetan Garut

Pantauan Liputan6.com,  hingga pagi tadi antrean kendaraan tersendat di empat titik. Pertama di sepanjang wilayah Cikajang hingga persimpangan Maktal Kecamatan Garut Kota.

Kendaraan dari wilayah ini mengalami antrean hingga 17 kilometer. Mayoritas kendaraan berasal dari wisatawan kawasan wisata Pantai Selatan Garut.

Kedua, antrean mulai dari Singaparna Kabupaten Tasikmalaya hingga ke wilayah Cilawu, Kabupaten Garut. Kendaraan di wilayah ini didominasi para pemudik dari arah Tasik via Garut Kota. Kemacetan sepanjang jalur ini mencapai 10 kilometer.

Ketiga di Jalan Otista, Tarogong Kidul, Lebak Jero Leles, antrean kendaraan di jalur arus balik  ini berasal dari kendaraan Kabupaten Tasik via Garut Kota, kemudian pemudik dalam Kota Garut yang hendak balik ke arah Bandung dan lainnya, sehingga antreannya mengular hingga 10 kilometer.

Keempat, mulai jalur Malangbong hingga Nagreg, kendaraan di jalur ini berasal dari Tasik, Ciamis, Banjar yang melalui Ciawi Kabupaten Tasik. Total kemacetan jalur ini diprediksi hingga 30 kilometer lebih.

Untuk mengurai kemacetan ini, pihak kepolisian telah melakukan sistem buka tutup atau one way rute pada jalur Garut menuju Bandung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya