Tersangka Teror Mapolda Sumut Juga Targetkan Markas TNI AD

Survei oleh tersangka ke Kodam Bukit Barisan untuk menargetkan anggota pos penjagaan sama seperti di Markas Sat Brimob Polda Sumut.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 01 Jul 2017, 06:45 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2017, 06:45 WIB
Mabes Polri Rilis Teror di Polda Sumut
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto menggelar jumpa pers terkait kasus penyerangan Mapolda Sumut, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (30/6). Ada beberapa barang bukti yang ditunjukkan Polri dalam jumpa pers tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Komando Daerah Militer (Kodam) Bukit Barisan ternyata juga menjadi target sasaran para tersangka penyerangan Mapolda Sumatera Utara (Sumut).

Hal ini diketahui berdasarkan pemeriksaan dari tiga tersangka, yaitu Syawaluddin, Firmansyah Putra Yudi (FPY), dan Hendri Pratama (HP) alias Boboy.

"Para tersangka enggak hanya survei ke Polda Sumatera Utara tapi juga tempat lain, ke Markas Komando Satuan Brimob, Kodam Bukit Barisan, dan Polsek Tanjung Morawa," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat 30 Juni 2017.

Rikwanto mengungkapkan, Syawaluddin memiliki peran penting dalam aksi teror di Mapolda Sumut. Pria yang pernah ke Suriah itu menyuruh tersangka lainnya, Firmansyah Putra Yudi (42) dan Boboy untuk menyurvei Markas Komando Satuan Brimob Polda Sumut dan Markas Komando Daerah Militer (Kodam) Bukit Barisan.

Dari hasil penyidikan polisi, survei yang dilakukan tersangka ke Kodam Bukit Barisan untuk menargetkan anggota pos penjagaan, sama seperti di Markas Sat Brimob Polda Sumut.

Syawaluddin, Rikwanto menambahkan, juga pernah melakukan survei ke Polsek Tanjung Morawa, Markas Bataliyon Zeni Tempur (Yonzipur), bersama tersangka Boboy.

"Untuk kedalaman kepastian, dari mereka kita perlu rekonstruksi di lapangan (Mapolda Sumut), melakukan gelar, kapan dilakukan, pagi, siang atau sore," tambah dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya