Basarnas Kirim Kotak Hitam Heli Jatuh ke Prancis

Basarnas belum dapat memastikan apa penyebab kecelakaan helikopter di Temanggung.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jul 2017, 15:54 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2017, 15:54 WIB
Begini Kondisi Bangkai Helikopter Basarnas yang Hancur
Bangkai helikopter Basarnas yang jatuh di Temanggung, Jawa Tengah (3/7). Berdasarkan informasi heli diduga jatuh di area perbukitan Gunung Butak, Desa Canggal Bulu, Candiroto, Temanggung. (AFP Photo/STR)

Liputan6.com, Jakarta - Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menemukan kotak hitam dari helikopter miliknya yang jatuh di Temanggung, Jawa Tengah. Basarnas pun mengirimkan black box itu ke pabriknya di Prancis untuk mendapatkan transkrip pembicaraan terakhir pilot.

Kepala Basarnas Marsekal Muda Muhammad Syaugi, usai menghadiri rapat kerja antara Komisi V DPR RI dan Menteri Perhubungan, mengatakan hal ini dilakukan karena pabriknya hanya ada di Prancis.

"Tim kami sudah menemukan black box dari heli yang jatuh di Temanggung. Karena yang dapat membaca transkrip pembicaraan dalam black box tersebut hanya pabriknya, kami mengirimkannya ke pabriknya di Prancis. Diperlukan waktu sekitar dua pekan untuk mendapatkan hasilnya," kata Syaugi, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (5/7/2017).

Menurut dia, pihaknya belum dapat memastikan apa penyebab kecelakaan helikopter milik Basarnas di kawasan Gunung Butak, di Temanggung, Jawa Tengah, Minggu 2 Juli 2017 sore.  Demikian dilansir dari Antara.

Basarnas masih menunggu hasil kerja Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT), termasuk pembacaan transkrip pembicaraan terakhir pilot dari black box.

Syaugi menjelaskan, helikopter Dauphin produksi Prancis tersebut bertugas melakukan pemantauan untuk membantu informasi arus mudik dan arus balik Lebaran 2017.

Helikopter terbang dari Bandara Ahmad Yani, Semarang, pada Minggu 2 Juli 2017 sekitar pukul 16.00 WIB, untuk melakukan pemantauan dan mengalami kecelakaan pukul 16.14 WIB.

"Pada saat terbang dari Bandara Ahmad Yani Semarang, udara cerah. Kami dapat laporan udara di lokasi kecelakaan berawan," kata dia.

Ketika ditanya, soal jam terbang pilot, Syaugi menjelaskan, pilotnya adalah orang yang mumpuni menerbangkan helikopter.

"Pilotnya telah memiliki pengalaman terbang ratusan jam dan dia memang pilot helikopter tersebut. Jadi, kami tidak meragukan pilotnya," kata dia.

Helikopter pada terbang dari Bandara Ahmad Yani Semarang, membawa delapan orang, yakni empat orang tim rescue dan empat orang kru.

Mereka yang menjadi korban adalah, Kapten Laut (P) Haryanto, Kapten Laut (P) Li Solihin, Serka Mpu Hari Marsono, dan Peltu LPU Budi Santoso.

Tim Basarnas yang menjadi korban, yakni Maulana Afandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti, dan Catur Bambang Sulistio.

 

Saksikan video di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya