Liputan6.com, Jakarta Ghilman Omae Harridhi ditangkap aparat kepolisian pada Jumat 7 Juli 2017. Ia diduga sebagai orang yang memasang bendera ISIS di Mapolsek Metro Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengungkapkan, motif Ghilman memasang bendera ISIS di Mapolsek Metro Kebayoran Lama, ingin memberi peringatan pada polisi.
"Pelaku ingin memberi peringatan kepada seluruh aparat mengenai haramnya hukum demokrasi," kata Rikwanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (9/7/2017).
Advertisement
Rikwanto menjelaskan, Ghilman merupakan lone wolf atau pelaku tunggal yang berbaiat kepada ISIS. Hal ini diketahui dari hasil interogasi terhadap Ghilman.
Menurut Rikwanto, Ghilman telah berbaiat pada ISIS secara sendiri pada pertengahan 2017. Setelah berbaiat, dia kemudian melakukan latihan fisik sendiri atau disebut dengan istilah idad.
"Kemudian sempat melakukan idad dengan memanah, dengan panah dan busur panah yang dimilikinya. Maksud dari idad tersebut adalah agar tubuh selalu siap untuk melakukan jihad pada kapanpun, yang juga dianjurkan pada grup-grup Telegram yang diikutinya," kata dia.
Rikwanto menduga, Ghilman ingin menunjukkan eksistensi ISIS. "Mengingatkan kepada seluruh aparat bahwa Islam akan berkuasa di dunia dan mendirikan khilafah," Rikwanto menandaskan.
Saksikan video menarik berikut ini: