Djarot: Trotoar untuk Pejalan Kaki, Bukan Motor

Selain ancaman pemotor, Djarot juga meningatkan agar trotoar bersih dari PKL.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 17 Jul 2017, 09:40 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2017, 09:40 WIB
Habibie dan Djarot Hadiri Tabur Bunga Korban Tragedi 98-Jakarta- Gempur M Surya-20170508
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat memberikan pidato di acara Tabur Bunga untuk Korban 98 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Rabu (8/5/). (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, adanya aksi dari Koalisi Pejalan Kaki yang mengadang pemotor di trotoar menunjukkan tidak tertibnya pengguna motor di Jakarta.

Untuk itu, menurut Djarot, demi kenyamanan semua pihak, maka trotoar hanya boleh digunakan pejalan kaki dan menertibkan pemotor yang membandel.

"Tertibkan yang naik motor itu. Itu sangat mengganggu dan membahayakan pejalan kaki," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Senin (17/7/2017).

Djarot menegaskan, pembangunan dan perawatan trotoar di Jakarta adalah untuk pejalan kaki bukan untuk motor.

"Ya kita tertibkan, kita kan punya lima tertib, salah satunya tertib lalu lintas. Kita bangun trotoar besar tujuannya untuk orang berjalan kaki, bukan untuk jalan motor. Kita tindak tegas sebagai pembelajaran," ucap Djarot.

Selain ancaman pemotor, Djarot juga mengingatkan agar trotoar bersih dari PKL.

"Trotoar yang gede kalau lengah, akan diduduki PKL. Segera ditertibkan, sejak awal. Jangan ada pembiaran," tegas Djarot.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya