Jokowi Minta Ulama Redam Gejolak Umat Akibat Perppu Ormas

Para ulama asal Sulsel sepakat untuk meredam gejolak yang mungkin terjadi di daerah akibat terbitnya Perppu Ormas.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 18 Jul 2017, 20:46 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2017, 20:46 WIB
Jokowi Sambut Pangeran Khalid di Istana Merdeka
Presiden Joko Widodo.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima puluhan ulama asal Sulawesi Selatan di Istana Merdeka, Jakata. Pada kesempatan itu Jokowi berharap para ulama memberikan pengertian dan meredam gejolak akibat penerbitan Perppu Ormas.

Diawal pertemuan, Jokowi mengatakan sangat senang akhirnya bisa bertemu para ulama asal Sulawesi Selatan. Kesempatan itu akan digunakan untuk menjelaskan kondisi Indonesia saat ini sehingga bisa disampaikan kepada umat, khususnya di Sulawesi Selatan.

"Pada kesempatan yang baik ini mungkin kita nanti akan menyampaikan beberapa hal. Baik yang berkaitan dengan kebangsaan, dengan kenegaraan yang berkaitan dengan ekonomi, hal-hal yang berkaitan dengan politik, politik luar negeri ini nanti akan saya sampaikan secara blak-blakan," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Usai pertemuan, Pimpinan Pondok Pesantren Minftahul Jannah, Thamrin mengatakan para ulama akhirnya paham betul tujuan dan maksud pemerintah mengeluarkan Perppu No 2 Tahun 2017 tentang Ormas. Karena itu, para ulama sepakat untuk meredam gejolak yang mungkin terjadi di daerah akibat terbitnya Perppu itu.

"Yang paling penting, bagaimana umat bisa menahan diri jangan sampai ada gejolak. Dan kita berusaha bersama pemerintah dalam menjaga negara kita. Jadi kita diusahakan untuk meredam hal-hal yang utamanya berkaitan dengan Perppu ini," jelas dia.

Thamrin menyebut masyarakat memang masih butuh penjelasan lebih detail tentang Perppu Ormas. Banyak masyarakat yang menolak karena tidak paham, bukan semata tidak setuju dengan Perppu.

"Memang butuh penjelasan kepada masyarakat, kepada umat agar tak ada yang salah paham. Karena kemungkinan mereka ada yang protes karena tidak paham," imbuh dia.

Thamrin menegaskan, tidak ada gejolak berarti di kawasan Sulawesi Selatan dan sekitarnya. Riak justru lebih banyak terjadi di media sosial.

"Alhamdulillah di sana tak ada masalah, tidak ada gejolak, yang besar kan di medsos aja sebenarnya. Kalau masyarakat di lapisan bawah sejauh ini aman-aman saja terkendali," pungkas dia.


Saksikan video menarik di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya