Ma'ruf Amin: Ormas Anti-Pancasila Dibina, Tak Perlu Dibubarkan

Ma'ruf Amin meminta pemerintah lebih berhati-hati dalam memilih dan memutuskan sebuah ormas dinyatakan anti-Pancasila.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 27 Jul 2017, 19:03 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2017, 19:03 WIB
MUI Keluarkan Fatwa Tentang Media Sosial-Jakarta- Helmi Afandi-20170605-
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tetap pada keputusan membubarkan Ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Banyak pihak yang mempertanyakan ormas manalagi setelah HTI yang akan dibubarkan karena anti-Pancasila.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin meminta pemerintah lebih berhati-hati dalam memilih dan memutuskan sebuah ormas dinyatakan anti-Pancasila. Pembubaran HTI dianggap sudah cukup.

"Ya kalau yang lain saya pikir pemerintah harus hati-hati lah. HTI ini sudah cukup, kita lihat lagi. Ada enggak yang sekelas HTI," ujar Ma'ruf di Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Jakarta, Kamis (27/7/2017).

Anggota Dewan Pengarah UKP PIP ini meminta pemerintah lebih berhati-hati dalam menentukan ormas yang akan dibubarkan. Ketika menemukan ada ormas lain yang terindikasi bertentangan dengan Pancasila, lebih baik dibina terlebih dahulu.

"Kalau bisa dibina, bisa dibina, saya kira tidak perlu lah dengan cara pembubaran. Dibina saja. Kecuali HTI, HTI bubarkan," ujar dia.

Rais Aam Nahdlatul Ulama itu ingin pemerintah mengambi sikap lebih persuasif sebelum membubarkan ormas anti-Pancasila. Sehingga negara ini tidak terus-menerus ribut dan gaduh.

"Persuasif. Supaya tidak gaduh, suasananya bisa dikendalikan," pungkas dia.

Saksikan video Menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya