Potret Menembus Batas: Pacu Jawi Anak Nagari

Proses jual beli sapi dan kerbau yang menjadi tradisi khas orang Minangkabau.

oleh Muhamad Nuramdani diperbarui 31 Jul 2017, 18:56 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2017, 18:56 WIB

Liputan6.com, Tanah Datar - Tiada suara lantang ketika bertransaksi di pasar ternak, Batusangkar, Tanah Datar, Sumatera Barat. Ini memang tak biasa. Proses tawar menawar berlangsung hanya lewat sentuhan jemari. Inilah marosok, proses jual beli sapi dan kerbau yang menjadi tradisi khas orang Minangkabau.

Urusan harga jadi rahasia di antara penjual dan pembeli saja. Marosok diyakini menghindari perselisihan antar-warga.

Tradisi marosok juga berlaku buat Wilson, warga Tanah Datar, yang mencari sapi unggul atau jawi dalam bahasa setempat.

Sapi bukan cuma ternak pedaging dan bentuk tabungan. Buat Wilson, kaum lelaki di Tanah Datar, sapi bisa mendongkrak gengsi dan prestise di lintasan.

Luhak Nan Tigo, nama lain Kabupaten Tanah Datar, menyimpan sejarah kejayaan dan tradisi turun temurun dari kerajaan Pagaruyung. Tradisi masyarakat agraris memacu sapi di areal persawahan.

Turawan, desa di kaki Gunung Marapi, bersiap menghelat hajat besar, yakni pamenan anak nagari pacu jawi.

Wilson pun tak mau ketinggalan. Pria bernama Adat Dubalang Kayo ini mulai mempersiapkan jawi atau sapi jagoan. Meracik ramuan alami dan telur ayam demi meningkatkan stamina agar berlari kencang di pacuan.

Simak selengkapnya video Pacu Jawi Anak Nagari yang ditayangkan Potret Menembus Batas (31/7/2017) di atas artikel ini. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya