Liputan6.com, Jakarta - Berebut masuk KRL menjadi kebiasaan yang dilakukan para penumpangnya. Segala cara pun dilakukan demi bisa terangkut naik KRL.
Namun seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Kamis (3/8/2017), hal itu tentu sangat membahayakan diri dan penumpang lainnya. Untuk itulah pengelola KRL mulai memberlakukan garis-garis antrean dengan panjang 1 meter dan lebar 2 meter di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat.
Dengan adanya ruang garis antrean ini diharapkan penumpang bisa lebih tertib. Sebab, sering kali penumpang yang akan naik berdesak-desakan dengan penumpang yang akan turun.
Advertisement
Sementara itu, padatnya penumpang KRL di jam-jam sibuk kerap kali membuat penumpang berebutan, baik saat masuk maupun keluar.
Tak hanya itu, potret perilaku tak tertib penumpang KRL juga kerap menjadi sorotan warganet. Pada Mei lalu, dua wanita bahkan terlibat pertengkaran sengit gara-gara berebut tempat duduk.
Bahkan, yang terbaru ada pula penumpang KRL duduk berselonjor di bangku. Kedua kaki penumpang KRL wanita itu bahkan menyerobot tempat duduk seorang anak di sampingnya.
Para pengguna KRL pun diimbau agar berperilaku baik. Sebab, ada pemberian sanksi tegas berupa penurunan di stasiun terdekat jika penumpang tersebut tidak menghiraukan petugas.