Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengaku, selalu mendapatkan respons negatif ketika menggunggah karya Artificial Intelligence (AI), ke berbagai media sosialnya.
Hal tersebut diungkapkan Gibran, kepada ratusan mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH), pada saat jadi pembicara dalam seminar 'Artifical Intelligence:Shaping Indonesia's Future' di Gedung Hope UPH, Kabupaten Tangerang, Kamis (20/3/2025).
Baca Juga
"Saya enggak tahu kenapa, setiap posting AI di Instagram, TikTok, reaksinya negatif,"ujar Gibran.
Advertisement
Padahal, keberadaan AI saat ini, bukanlah suatu ancaman apalagi sampai mengancam keberadaan manusia. Justru dikhawatirkan, manusia tanpa AI akan tertinggal dengan manusia hidup dengan AI.
"Saya titip saja, AI bukanlah menggantikan manusia, AI bukan ancaman, tapi justru penunjang ke depannya, bisa meningkatkan produktifitas. Manusia enggak pakai AI akan dikalahkan dengan manusia yang pakai AI,"ungkap Gibran.
Bagaimanapun juga, human touch masih sangat diperlukan. Sebab, kedepan, AI akan diperlukan untuk berbagai pelayanan public, pembayaran pajak, bahkan pada saat mudik Lebaran atau peak season kendaraan, AI bisa memecahkan permasalahan kemacetan.
"AI kedepan bisa membantu. Negara lain sudah proses, sudah beradaptasi," ujarnya.
Fakultas AI
Dia pun menyambut baik, adanya Fakultas AI di UPH. Sebab, ini Langkah awal untuk mensosialisasikan atau mendekatkan pengetahuan AI ke anak-anak muda Indonesia.
"Nanti biar diikuti oleh kampus-kampus lain ya, ini yang pertama di Indonesia,"katanya.
Seperti diketahui, mulai Agustus nanti, UPH sudah membuka Fakultas AI pertama di Indonesia. Dekan Fakultas AI, Dr. Rizaldi Sistiabudi, menjelaskan, pendekatan holistik digunakan untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul teknis, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral.
"Kami ingin mahasiswa mampu memahami dan mengatasi tantangan etis seperti bias algoritma dan keamanan data," tuturnya.
Advertisement
Kemitraan
Kemitraan strategis dengan Zhejiang University, MetaCarbon, serta entitas di bawah Lippo Group memastikan mahasiswa mendapatkan pengalaman praktis dan keterampilan yang relevan dengan pasar global.
Fasilitas seperti laboratorium AI canggih dan layanan Cloud Computing juga mendukung mahasiswa dalam mengembangkan keahlian mereka.
