Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman datang menjenguk Muhammad Naufal Ramadhan di asrama Diklat Paskibraka 2017, Minggu, 6 Agustus 2017. Budi yang baru saja mendarat sehabis melakukan sebuah perjalanan datang bersama istri dan kedua kakak Naufal.
Baca Juga
Advertisement
Naufal yang sudah hampir dua minggu tak memegang ponsel, tidak tahu bakal dijenguk sang ayah. Raut bahagia langsung terpancar dari wajah Naufal saat mengetahui ayah, ibu, dan dua orang kakak perempuannya datang menjenguk.
"Baru sempat datang hari ini. Naufal sudah jauh-jauh hari memberitahu, kalau mau datang menjenguk, jangan sampai mengganggu jadwal. Ikuti tata tertib yang berlaku di sini saja," kata Wali Kota Budi Budiman kepada Diary Paskibraka Liputan6.com pada Minggu (6/8/2017)
Calon Paskibraka 2017 wakil Jawa Barat ini langsung memeluk dan mencium tangan kedua orangtuanya. Sang kakak yang tidak mau ketinggalan momen langsung mengeluarkan ponsel dan merekam perjumpaan yang amat singkat itu, kemudian dibagi ke sosial media Instagram.
Di tengah pertemuan itu, Wali Kota Budi Budiman bercerita, tak menyangka bahwa akhirnya ada salah seorang anaknya yang mengikuti kegiatan Paskibraka. Budi sama sekali tak menyangka, Naufal bisa tembus ke Nasional.
"Suatu saat saya ke cerita ke dia, saya cuma mau Naufal sampai ke Kota, enggak minta ke Nasional. Tahu-tahu dia seleksi sendiri, malah ke Provinsi. Alhamdulillah," ujar Budi Budiman.
Naufal di mata sang ayah adalah anak laki-laki yang disiplin dan fokus untuk meraih yang memang ia inginkan. "Contohnya sewaktu mau seleksi ini. Dia fokus, dia olahraga, kulitnya hitam, tapi tidak apa-apa karena dia mau menguruskan badan agar lolos seleksi Paskibraka tingkat Kota," kata Budi.
Bahkan, Budi Budiman dan istri tak mempersoalkan apabila ada acara keluarga di Sabtu dan Minggu tanpa Naufal. "Pa, Mih, maaf, kalau ada jadwal keluarga Sabtu Minggu saya enggak ikut. Saya ada jadwal latihan," Budi menirukan omongan sang anak.
Budi mengaku tak pernah memaksa sama sekali. Sewaktu itu, ia hanya mengobrol biasa, karena hampir beberapa tahun menjabat sebagai Wali Kota selalu berharap ada anaknya yang di barisan tersebut.
"Orangtua punya keinginan itu wajar. Saya selalu kasih gambaran, biar anak yang memutuskan," katanya.
Misalkan, Budi Budiman selalu bercerita mengenai proses sampai akhirnya ia bisa menjabat sebagai Wali Kota. Ia sempat jualan bakso, menjadi guru SMA, pernah mengurus beberapa perusahaan di Tasikmalaya, sampai terjun ke dunia politik.
"Saya sampaikan semua itu ke Naufal. Kalau kita punya keinginan, dan niatnya baik, pasti bisa," kata dia.
"Dalam pemilu Pilkada belum ada sejarah di Tasikmalaya Wali Kota bisa menang berturut-turut. Itu saya jadikan motivasi ke dia," kata Budi Budiman menambahkan.
Mengenai cita-cita Naufal pun Budi Budiman tak terlalu mau ikut campur. Budi tahu Naufal ingin masuk Akpol. Budi Budiman dan istri merestui apa pun yang diinginkan anak-anaknya.
"Kakak-kakaknya itu ada yang kedokteran, ada juga yang jadi notaris. Yang terpenting bagi kami, kalau memang ada cita-cita, berusaha untuk mendapatkannya," kata Budi.
Wali Kota Budi Budiman yakin Naufal bisa jadi "orang" berkat usahanya sendiri. Kegigihannya sudah terlihat sewaktu Naufal mengikuti seleksi Paskibraka 2017 tingkat Kota.
"Ya, waktu mau menurunkan berat badan itu misalnya. Dia bangun pagi, lari pagi, treadmill di rumah, sampai berat badannya turun beberapa kilo," kata Budi Budiman yang harus mengakhiri obrolan karena jadwal menjenguk di asrama Diklat Paskibraka 2017 sudah habis.
Simak video menarik berikut ini:
Â