Menag: Pembakaran Hidup-Hidup di Bekasi Jangan Sampai Terulang

Menag Lukman membesarkan hati istri korban pembakaran hidup-hidup di Bekasi yang tengah hamil.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 07 Agu 2017, 20:30 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2017, 20:30 WIB
Bupati Dedi
Menag Lukman dan Bupati Dedi mengunjungi keluarga korban pembakaran hidup-hidup di Bekasi, Senin (7/8/2017). (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjenguk keluarga Muhammad Alzahra alias Joya di kediamannya di Bekasi, Jawa Barat. Tiba sekitar pukul 09.00 WIB, dia diterima istri Joya, Siti Jubaidah beserta keluarganya.

Dalam kesempatan itu, Menag membesarkan hati istri almarhum yang sedang hamil. Menag juga menyediakan dirinya untuk menanggung biaya pendidikan putra almarhum.

"Insyaallah, jika keluarga almarhum mengizinkan, saya akan menanggung biaya pendidikan anak almarhum," tutur Lukman di Bekasi, Senin (7/8/2017) dalam keterangan tertulisnya.

Lukman mengatakan, kehadirannya ke Bekasi untuk menyampaikan belasungkawa dan rasa sedih mendalam atas peristiwa pembakaran hidup-hidup karena dituding mencuri amplifier musala yang menimpa almarhum.

"Saya berharap peristiwa yang sama tidak terulang. Tindakan persekusi tidak dapat dibenarkan," kata Menag.

"Saya harap tindakan ini bisa diproses secara hukum dan kita semua bisa sama-sama mengambil pelajaran atas musibah yang menimpa keluarga Siti Jubaidah," imbuh Lukman.

Muhammad Alzahra alias Joya dibakar hidup-hidup di Kampung Muara Bakti, RT012/07, Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Dia dituding telah mencuri amplifier di musala.

Polisi telah memeriksa 10 saksi yang dianggap mengetahui kejadian tersebut. Dari keterangan mereka, polisi berhasil mengidentifikasi terduga pelaku pembakaran pria hidup-hidup. Hingga akhirnya, dua orang ditetapkan sebagai tersangka.

Saksikan video di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya