Ini Penyebab Ratusan Ton Ikan di Cianjur Mati Mendadak

Ratusan ton ikan mati ini sudah berlangsung selama tiga hari berturut-turut, mulai 25 hingga 28 September 2017.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 29 Sep 2017, 04:04 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2017, 04:04 WIB
Ikan Mati Mendadak di Cianjur
sdasadad

Liputan6.com, Cianjur - Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Cianjur, Jawa Barat, menyatakan penyebab ratusan ton ikan mati mendadak di Waduk Jangari, Kecamatan Mande, akibat perubahan iklim.

Kepala Subag TU Balai Pengembangan Perikanan Perairan Umum (BP3U) Kabupaten Cianjur Heni Sarni mengatakan, ikan mati disebabkan mengalami kekurangan oksigen karena terjadi upwelling atau arus balik dari dasar air.

Perubahan cuaca membuat air waduk bercampur dengan air hujan, sehingga oksigen untuk ikan berkurang.

"Setiap sore hujan deras sampai pagi, tapi tidak ada angin. Jadi ikan itu mati karena kekurangan oksigen," kata Heni, Cianjur, Jawa Barat, Kamis 28 September 2017.

Menurut Heni, kondisi ini sudah berlangsung selama tiga hari berturut-turut, mulai 25 hingga 28 September 2017.

Awalnya, kata dia, fenomena alam ini menyerang keramba apung milik petani yang berada di pinggiran perairan Waduk Jangari. Namun, sekarang menyebar hingga ke tengah waduk.

Keramba apung yang terdampak upwelling yakni berada di Blok Maleber, Blok Jati Nenggang, Blok Babakan Garut, Blok Calincing, dan Blok Ciputri.

"Tadinya hanya di pinggiran perairan, sekarang menyebar ke tengah. Dan tadi kami ke lapangan masih menemukan ikan yang mati," ungkap Heni.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Limbah Rumah Tangga dan Pabrik

Selain karena faktor perubahan iklim, lanjut Heni, pencemaran air oleh limbah rumah tangga dan pabrik juga diduga menjadi penyebabnya.

"Iya tidak menutup kemungkinan karena air tercemar, ditambah fenomena upwelling ini," kata dia.

Dari hasil pendataan, selama tiga hari ini ikan milik 40 petani yang mendadak mati jumlahnya hampir mencapai 100 ton. Ikan jenis mas, bawal, dan nila ini merupakan hasil budidaya petani di Waduk Jangari.

Untuk kejadian serupa, dinas terkait telah memberikan imbauan kepada para petani, untuk sementara waktu tidak memberi pakan ikan dan melonggarkan jaring, agar ikan bisa bergerak lebih leluasa.

"Kalau lagi kekurangan oksigen lalu dikasih makan membuat ikan sesak jadi mati," kata dia.

Sebelumnya, petani mengeluhkan banyak ikan yang mereka budidayakan mendadak mati. Akibatnya, mereka mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya