Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memastikan komitmen jajarannya tidak terlibat politik praktis.
"Saya jamin, karena sumpahnya memang politik negara dan saya jamin tidak ada politik praktis," tegas Gatot usai Perayaan HUT TNI di Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017).
Dia meminta tidak ada isu yang mengaitkan TNI dengan politik praktis. Bila ada anggota TNI yang terindikasi terlibat, ia meminta segera dilaporkan.
Advertisement
"Sebut saja siapa nama dan pangkatnya (lapor)," lanjut Gatot.
Laporan tersebut nantinya akan ditindaklanjuti. Bila terbukti melanggar, oknum yang bersalah akan ditindak.
"Pasti kami akan proses," tegas Gatot.
Soal politik, Gatot mengakui di TNI hanya boleh menganut politik negara. Politik negara dimaksud adalah politik yang diabdikan untuk tegaknya kesatuan di Indonesia.
"Pada saat yang sama saya menegaskan pula bahwa politik TNI adalah politik negara. Politik yang diabdikan bagi tegaknya kesatuan Indonesia, yang di dalamnya terangkum ketaatan hukum, untuk kepentingan rakyat di atas kepentingan mana pun," pungkas Gatot.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Terjun ke Politik?
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sendiri akan memasuki masa purna atau pensiun pada Maret 2018. Apakah Gatot akan terjun ke politik setelah pensiun?
"Politik? Saya tidak punya pengalaman politik," ujar Gatot usai perayaan HUT ke-72 TNI di Dermaga Kiat Indah, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017).
Namun, apabila negara membutuhkannya di kemudian hari, Gatot mengaku siap kapan pun.
"Yang jelas, tiap bangsa memanggil saya, kapan pun juga sebagai prajurit saya siap. Tidak pernah putus pengabdian saya, sekecil apa pun saya akan selalu bersedia, apabila negara memanggil, maka saya harus siap," tegas dia.
Advertisement