280 Pucuk SAGL Polri Segera Keluar dari Kargo Bandara Soetta

Impor SAGL 40 kali 46 oleh Brimob sempat tertahan di kargo Soetta. Meski telah tiga kali mendatangkan senjata ini, sempat muncul polemik.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 06 Okt 2017, 19:43 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2017, 19:43 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 280 pucuk Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) 40 kali 46 atau senjata pelontar granat milik brimob Polri yang tertahan di kargo Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) akan segera dikeluarkan.

Hal ini sesuai keputusan Rapat Koordinasi (Rakor) yang berlangsung selama 1 jam di Kantor Menkopolhukam yang dihadiri oleh Panglima TNI , Kapolri, Kepala BIN, Menteri Pertahanan, Kepala Pindad, dan Dirjen Bea Cukai.

Seperti ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Jumat (6/10/2017), rakor tersebut juga memutuskan akan meninjau ulang sejumlah regulasi pengadaan senjata yang nantinya akan disederhanakan atau menjadi satu aturan saja.

Meski demikian satu dari tiga jenis amunisi yang disertakan dalam impor senjata itu, yaitu jenis gas air mata, gas asap bisa turut diambil. Sedangkan amunisi yang tajam dititipkan ke Mabes TNI.

Impor SAGL 40 kali 46 oleh Brimob sempat tertahan di kargo Bandara Soetta. Meski telah tiga kali mendatangkan senjata jenis ini, sempat muncul polemik terkait impor senjata ini oleh Brimob Polri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya