Strategi BNN Hapus Lahan Ganja di Aceh

Menurut Kepala BNN, keuntungan menanam ganja sebenarnya tidak besar. Keuntungan besar justru didapat penyandang dana.

oleh Ika Defianti diperbarui 11 Okt 2017, 12:06 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2017, 12:06 WIB
Kepala BNN Komjen Budi Waseso
Wawancara khusus bersama Kepala BNN Komjen Budi Waseso (Liputan6.com/Heppy Wahyudi)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) memiliki program untuk menghapus lahan ganja di provinsi Aceh. Provinsi yang disebut Serambi Mekah tersebut selama ini dikenal sebagai daerah produsen ganja di tanah air.

Menurut Kepala BNN, Budi Waseso, strateginya dengan mengalihkan lahan ganja dengan menanam jenis tumbuhan lain yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.

"Tanaman itu bisa saja padi, jagung, kopi, coklat yang cocok di daerah itu," kata pria yang akrab dipanggil Buwas itu di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (11/10/2017).

Buwas menjelaskan kegiatan itu sudah dimulai sejak tahun 2016. Progam ini akan dilakukan berkelanjutan hingga tahun-tahun berikutnya.

Pendekatan BNN ini mendapat respons positif petani ganja di Aceh. Sebab, menurut Buwas, keuntungan menanam ganja tidak besar.

"Enggak sebanding dengan para penyandang dana dan pemesanan. Penananam enggak dapat apa-apa sebenarnya," paparnya.

Penyandang dananya, kata buwas, bisa jadi warga negara asing (WNA).

"Bukan warga asing saja, tetapi di luar Aceh ada satu Jakarta, Medan juga. Karena ganja Aceh ini dikenal berkualitas di internasional, itu mendorong bagaimana Aceh produksi ganja," jelas Budi.

Pendekatan pada Anak-Anak

BNN juga mendekati generasi muda untuk menjauhi narkoba. Caranya dengan menggelar turnamen basket usia dini, Cougar Children Championship 2017.

Turnamen Kelompok Umur ini diadakan BNN dan Cougar dengan tujuan agar anak-anak memiliki kegiatan positif sehingga tidak terjebak pada pergaulan yang salah.

"Kejuaraan ini bisa menjadi ajang mencari bibit-bibit unggul di bola basket. Selain itu juga membantu generasi muda agar terhindar dari hal-hal negatif seperti narkoba, pergaulan bebas dan tawuran," kata Kepala BNN Komjen Budi Waseso dalam keterangan tertulis.

Pria yang akrab disapa Buwas itu berhalangan hadir di upacara pembukaan, Minggu 8 Oktober 2017, sehingga diwakilkan oleh Kepala BNN Provinsi DKI Jakarta Brigadir Jenderal (Pol) Johny P Latupeirissa.

Jumlah peserta Cougar Children Championship 2017 meningkat dibanding tahun sebelumnya. Pada edisi pertama, hanya ada KU 10 Mix. Tahun ini panitia menambah dua kategori lagi. Klub peserta tidak hanya berasal dari Jakarta, ada juga yang berasal dari Bogor.

"Kami akan terus melaksanakan turnamen ini tiap tahun. BNN sangat peduli pada generasi muda bangsa. Bandar-bandar narkoba sekarang sudah mengincar generasi muda. Kenapa kami memilih bola basket? Karena tingkat ketertarikan anak muda sama basket sangat tinggi," ujar ketua panitia, Kombes (Pol) Ricky Yanuarfi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya