Liputan6.com, Papua - Kapolda Papua Irjen Polisi Boy Rafli Amar menegaskan jajarannya siap menghadapi kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang akhir-akhir ini berulah. Mereka melakukan serangkaian teror penembakan di wilayah Tembagapura dan sekitarnya.
Boy mengatakan, upaya penegakkan hukum kepada KKB di wilayah Tembagapura dan sekitarnya itu terus dilakukan. Meski demikian, polisi juga menghargai adanya upaya yang digagas Pemkab Mimika untuk membangun dialog dengan pihak KKB agar tidak terus-menerus meneror penembakan maupun intimidasi kepada warga.
"Kita dukung kalau ada dialog. Tapi bagi mereka-mereka yang brutal dan anarkis, kita akan hadapi dan bereskan," kata Boy.
Advertisement
Dia mengatakan, upaya penegakkan hukum kepada KKB di Tembagapura yang diperkirakan berjumlah sekitar 30-an orang itu mengalami kendala, lantaran mereka selalu berlari usai teror penembakan.
"Habis ganggu lari, habis ganggu lari. Mereka pintar lari dan bersembunyi di bukit-bukit karena mungkin sudah kebiasaan. Tapi pasti kita akan kejar terus," ungkap Boy.
Saat ini pasukan Brimob dibantu TNI sudah berada di area Tembagapura untuk melakukan pengejaran terhadap anggota KKB yang sering melakukan penembakan di wilayah itu.
Kapolda mengharapkan KKB wilayah Tembagapura tersebut menghentikan penembakan dan penyerangan kendaraan dan fasilitas milik PT Freeport maupun aparat keamanan dan warga sipil lainnya.
"Harapan kami pinginya mereka tidak mengganggu dan tidak merusak dan menyerang. Namun, semua itu berpulang kepada mereka," imbuh Boy Rafli seperti dilansir Antara.
Namun, jika imbauan itu tidak juga digubris, aparat keamanan akan mengambil langkah-langkah tegas guna menghentikan aksi KKB wilayah Tembagapura dalam melakukan penembakan serta mengganggu situasi keamanan masyarakat yang berada di sekitar lokasi itu.
"Kalau tidak juga berhenti, kita akan hadapi terus sampai selesai. Cuma waktunya saya belum bisa pastikan sampai kapan, tapi kita akan hadapi terus," jelas Boy.
Â
Â
Motif Ekonomi
Boy Rafli menilai serangkaian teror penembakan oleh KKB wilayah Tembagapura itu akhir-akhir ini lebih bermuatan motif ekonomi.
Pada Sabtu 4 November malam, KKB wilayah Tembagapura membakar sejumlah rumah darurat (befak) milik para pendulang emas tradisional yang berjejeran di pinggiran atau bantaran Kali Kabur, dekat perkampungan Utikini Lama, Kimbeli hingga Waa-Banti.
KKB tersebut juga dilaporkan menyerang Polsek Tembagapura dengan serentetan tembakan, namun tidak ada korban dalam kejadian tersebut.
Sebelumnya pada Sabtu 4 November pagi, kelompok tersebut juga dilaporkan sempat mengibarkan bendera bintang kejora di salah satu puncak bukit dekat dengan Kampung Banti.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement