Mendikbud: Penganiaya Siswa dalam Kelas Bukan Guru

Muhadjir sekaligus membantah kabar beredar yang menyebut peristiwa tersebut terjadi di Pangkalpinang, Bangka Belitung.

oleh Andry Haryanto diperbarui 06 Nov 2017, 12:58 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2017, 12:58 WIB
Ilustrasi Garis Polisi
Ilustrasi Garis Polisi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menegaskan, pria yang menganiaya seorang murid hingga meringis di dalam kelas bukanlah guru.

"Kemungkinan pelaku di video tersebut bukan oknum guru," kata Muhadjir kepada Liputan6.com, Senin (6/11/2017).

Muhadjir sekaligus membantah kabar beredar yang menyebut peristiwa tersebut terjadi di Pangkalpinang, Bangka Belitung.

"Video itu bukan kejadian di SMP X Pangkalpinang. Kasus di tempat tersebut sudah diselesaikan secara damai oleh pihak-pihak terkait termasuk kepolisian," kata Mendikbud.

Saat ini Kemendikbud masih bergerak mencari informasi terkait video aksi kekerasan tersebut.

"Tempat kejadiannya masih ditelisik, tim cyber Kemendibud sudah bergerak," kata Muhadjir.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


KPAI Mengecam

Aksi kekerasan diduga menimpa seorang murid di dalam sebuah kelas. Sang murid dihajar sampai meringis di hadapan teman-temannya.

Pria berkemeja cokelat itu langsung melayangkan bogemnya ke arah sang murid. Bertubu-tubi. Tidak hanya pukulan tapi juga tendangan dan dorongan lutut sang guru.

Seorang murid lainnya sempat menghampiri penganiaya. Diduga murid itu itu hendak melerai aksi brutal pria itu. Namun sayang, dia juga menjadi bulan-bulanan di pojok ruangan.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) angkat bicara soal aksi brutal diduga guru tersebut.

"Ini sudah masuk kategori penganiayaan berat, karena tidak sekadar ditampar, tetapi siswa pun dibenturkan kepalanya ke dinding," kata Retno Listyarti, Komisioner KPAI bidang pendidikan, lewat keterangan tertulis, Senin (6/11/2017).

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya