Ketua MPR Sebut Citra DPR Hancur karena Kasus Setya Novanto

Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta Setya Novanto mengikuti proses hukum yang berjalan di KPK.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 20 Nov 2017, 06:28 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2017, 06:28 WIB
K Zulkifli Hasan Prihatin dengan Saling Menista Antar Anak Bangsa
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengaku prihatin dengan banyaknya saling menista dan saling melapor sesama anak bangsa.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta Setya Novanto mengikuti proses hukum yang berjalan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketua DPR yang kini menjadi tahanan KPK terkait kasus e-KTP itu harus kooperatif.

"Apalagi sebagai pimpinan lembaga negara tentu Pak Nov harus mengikuti proses hukum yang ada. Keberatan kan ada, boleh. Apalagi praperadilan, boleh membela," kata Zulkifli di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, Minggu (19/11/2017).

Politikus PAN itu mengatakan pejabat negara termasuk Setya Novanto harus menjaga nama baik lembaga negara. "Yang paling penting lagi, mari kita jaga kehormatan lembaga negara. Lembaga negara itu simbol, kalau lembaga negara rusak citranya tentu mengganggu ketahanan nasional. Jadi, kita jaga bersama-sama," ucap Zulkifli.

Menurut dia, nama baik DPR menjadi hancur lantaran kasus Setya Novanto ini. "Wah hancur DPR. (Buktinya) Surveinya 20 persen. Ya kan?" ujar Zulkifli.

Selain itu, dia menilai Setnov harus mundur dari kursi Ketua DPR bila nanti terbukti bersalah. Jika ingin melakukan perlawanan, lanjut dia, Setya Novanto bisa menggunakan jalur hukum.

"Saya kira karena proses hukum tentu (harus mundur) kalau sudah dinyatakan bersalah. Pak Nov kan ada peluang praperadilan, dan pengganti (Ketua DPR) haknya Golkar," kata Zulkifli.

Zulkifli sendiri belum memiliki rencana menjenguk rekannya di Senayan itu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya