Setya Novanto adalah politisi partai Golkar. Kini ia menjabat sebagai Ketua Partai Golkar setelah pengunduran dirinya dari Ketua DPR RI terkait kasus pencatuman nama Presiden Joko widodo dalam kasus Freeport. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar periode 2009-2014.
Selain seorang politisi, Setnov adalah seorang pengusaha sukses. Perusahaannya beroperasi di Jakarta dan Batam.
Setya Novanto Pebisnis Sukses
Setnov yang lahir di Bandung dari pasangan Sewondo Mangunratsongko dan Julia Maria Sulastri. Pada 1967, ia meninggalkan Bandung dan bermukim di Jakarta dan melanjutkan pendidikannya di SD Negeri 6 Jakarta.
Selepas kuliah di Universitas Katolik Widya Mandala, Setya bekerja untuk PT Aninda Cipta Perdana yang bergerak sebagai perusahaan penyalur pupuk PT Petrokimia Gresik untuk wilayah Surabaya dan Nusa Tenggara Timur.
PT Aninda dimiliki oleh Hayono Isman, teman sekelas Setya di SMA Negeri 9 Jakarta. Pertemanan dengan Hayono Isman inilah yang menjadi awal mula persinggungan Setya dengan dunia politik.
Kembali ke Jakarta pada 1982, Setya meneruskan kuliah jurusan akuntansi di Universitas Trisakti. Selama kuliah, dia tinggal di rumah teman dan atasannya, Hayono di Menteng, Jakarta Pusat dan tetap bekerja di PT Aninda Cipta Perdana.
Selain menjadi staf, ia mengurus kebun, menyapu, mengepel, hingga mencuci mobil dan menjadi sopir pribadi keluarga Hayono. Semasa kuliah, Setya diingat oleh temannya sebagai seseorang yang rapi dan rajin, namun minim kegiatan sosial dan politik saat mahasiswa.
Karir Politik Setya Novanto
Setya memulai kiprahnya di bidang politik sebagai kader Kosgoro pada 1974. Dia kemudian menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar untuk periode 1999-2004, 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019.
Dia kemudian terpilih dalam pencalonan Ketua DPR Periode 2014-2019 dari Partai Golkar. Namun, dia hanya menjabat posisi itu sampai awal 2016 dan kemudian diangkat sebagai Ketua Fraksi Golkar di DPR.
Karir politik Setnov semakin menanjak, walaupun ia harus mengundurkan diri dari kursi pimpinan DPR karena skandal pencatutan nama Presiden di kasus Freeport, kini ia terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar dalam Munaslub di Nusa Dua, Bali. Pada pemungutan suara yang dilangsungkan sejak Selasa dini hari, Setnov berhasil mengalahkan 7 calon ketua umum lainnya.
Catatan Hitam Setya Novanto
Setya bukan orang baru di parlemen. Sudah 4 kali periode terpilih sebagai wakil rakyat. Dia duduk sebagai wakil rakyat pada periode 1999-2004, 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019 dari dapil Nusa Tenggara Timur II.
Nama Setya Novanto menjadi perhatian khalayak ketika muncul fotonya menghadiri kampanye bakal calon presiden Amerika Serikat Donald Trump, di sela-sela ‎kunjungannya untuk menghadiri ‎sidang The 4th World Conference of Speakers Inter Parliamentary Union (IPU) di Negara Paman Sam itu.
Setya kembali membuat kehebohan setelah Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said melaporkan politikus Senayan berinisial SN ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). SN dikaitkan adalah Setya Novanto.
Laporan itu atas dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) terkait perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia yang berujung pada permintaan saham.
Berita Terbaru
Jelang Pertandingan Terakhir Grup B Melawan Filipina di Piala AFF 2024, Timnas Indonesia Sudah Tiba di Solo
Ciri-Ciri Herpes akan Sembuh: Panduan Lengkap Mengenali Tanda Pemulihan
VIDEO: Dilanda Banjir Rob, Warga Muara Angke Terpaksa Beli Air Bersih
60 Perusahaan Tekstil Tutup Selama 2 Tahun Terakhir, Ini Dampaknya
Ada 35 Kali Gempa Embusan Gunung Karangetang di Sitaro
Ciri-Ciri Hipertiroid Kambuh: Kenali Tanda dan Penanganannya
Jangan Sampai Salah, Inilah Trik agar Jamur Krispi Awet Tanpa Tengik
Tarif Tol Surabaya Solo 2024, Panduan Lengkap Biaya dan Cara Pembayaran
Mengenal Ciri Mata Silinder, Gejala, Penyebab, dan Penanganannya
Mengenali Ciri-Ciri Masa Subur Wanita: Panduan Lengkap
Curanmor Tewas Diduga Dikeroyok Massa di Tamansari Jakarta Barat
Ciri-Ciri Kalimat Opini, Pengertian, Jenis, dan Contohnya yang Menarik Diketahui