Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini, sidang perdana Setya Novanto yang digelar di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu 13 Desember 2017 kemarin diwarnai beberapa kali skorsing.
Majelis hakim terpaksa menghentikan persidangan karena banyak tingkah laku Setnov yang dianggap tidak kooperatif. Apakah itu siasat Setya Novanto untuk mengulur waktu atau sebuah strategi dari tim kuasa hukumnya?
Datang ke ruang sidang dengan jalan yang tertatih-tatih hingga aksi bungkam saat majelis hakim tengah memberi pertanyaan. Padahal, tim dokter RSCM yang memeriksa Setnov sebelum ke Pengadilan Tipikor menyatakan, Ketua DPR nonaktif itu sehat.
Advertisement
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 News Hari Ini:Â
1. 5 Gelagat Setya Novanto di Sidang yang Bikin Geleng-Geleng Kepala
Terdakwa kasus e-KTP Setya Novanto menunjukkan gerak-gerik tidak kooperatif dalam sidang perdananya di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu, 13 Desember 2017. Gerak-gerik itu ditunjukkannya sejak awal sidang hingga akhir.
Sidang pun beberapa kali diskors. Ada saja alasan yang dimunculkannya, mulai dari sakit hingga ke toilet.
Sikap Setya Novanto ini, berpotensi memperberat hukumannya. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengatakan, pihaknya akan mempelajari sikap Setya Novanto selama di persidangan.
Dia menuturkan, semua tersangka, termasuk Setnov, berpotensi dihukum maksimal jika tidak kooperatif.
2. HEADLINE: Jurus Berkelit Setya Novanto Berakhir?
Mantan Ketua DPR Setya Novanto bungkam, diam, menunduk, menampilkan sosok sebagai korban, dan seakan tak mendengar hakim yang bicara dengan pengeras suara. Ia mengaku sakit parah. Namun, hasil pemeriksaan empat dokter dari RSCM mematahkan dalihnya.
Setya Novanto mengklaim buang air besar sampai 20 kali selama dua hari belakangan karena diare parah. Namun, kata penjaga rutan, ia hanya dua kali ke toilet.
Selama duduk di kursi pesakitan, Setya Novanto selalu tampak lemas dan membisu.
Apakah itu cara Setnov untuk mendapat belas kasian dari publik? Atau hanya siasat mengulur waktu?
 3. 4 Fakta di Balik Kasus SPG Dimutilasi dan Dibakar Suami
Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto mengungkapkan jasad korban Siti Saidah alias Sinox alias Nindy alias Desi Wulandari (21) pertama kali ditemukan anak-anak yang tengah bermain. Saat ditemukan, kondisi jasad yang diduga dimutilasi itu sangat memprihatinkan.
Selang sepekan, dalang peristiwa itu pun terungkap. Polisi mengamankan pemutilasi dan pembakar wanita cantik tersebut, yang merupakan suami dari korban, M Kholil.
"Pelaku membakar tubuh korban bersamaan dengan buku nikah, akta kelahiran korban, dan surat-surat lainnya milik korban," ucap Kapolres Karawang AKBP Hendy F Kurniawan.
Pertengkaran tersulut karena persoalan tuntutan hidup. Saat itu, kata Maradona, korban yang bekerja sebagai sales promotion girls (SPG) sebuah perusahaan properti meminta suaminya yang merupakan petugas kebersihan itu membelikan mobil.