Liputan6.com, Medan - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menegaskan, semua pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung di Karo sudah ditempatkan di hunian tetap dan hunian sementara di berbagai lokasi.
"Sesuai keinginan pemerintah dan arahan Presiden Joko Widodo, tidak ada lagi warga yang berada di lokasi pengungsian seperti selama ini," ujar Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung di Medan, Sumatera Utara, Kamis 11 Januari 2018.
Advertisement
Total pengungsi erupsi Gunung Sinabung berjumlah 7.270 jiwa dengan 2.101 kepala keluarga yang berada di 8 titik pengungsian. Menurut dia, penempatan pengungsi itu merupakan kerja sama semua pihak.
Advertisement
"Kalau ada sesuatu menimpa masyarakat, kita harus tetap kompak dan kerja sama. Apalagi seperti erupsi Sinabung yang sudah lama berlangsung," jelas dia seperti dikutip Antara.
Ia mengakui, keberadaan warga di hunian sementara (huntara) tidak terlalu lama karena hanya menunggu lokasi hunian tetap yang tengah dipersiapkan oleh pemerintah.
Nurhajizah juga mengingatkan warga agar tidak ada lagi yang mencoba mendekati dan melewati zona merah Gunung Sinabung. Meskipun diyakini, warga yang sebagian besar besar petani itu ingin kembali bertani di lahan yang selama ini dikerjakan.
Serba Terbatas
Semengtara itu, Bupati Karo Terkelin Brahmana mengatakan, huntara bukanlah hunian yang sempurna. Oleh karena itu, Pemkab Karo berharap masyarakat yang tinggal di lokasi tersebut bisa memaklumi keterbatasan yang ada.
"Yakinlah bahwa pemerintah memperhatikan warga," ujar Terkelin.
Dia menegaskan, sebagai bupati dia sudah meminta kepala desa dan camat untuk memperhatikan kebutuhan primer warga, seperti lampu penerangan.
"Pemkab Karo sangat berterima kasih kepada pemerintah provinsi dan pusat yang memberi perhatian besar kepada warga pengungsian," ujar Terkelin.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Â
Â
Â
Â
Advertisement