576 Peserta Ikuti Program Pelatihan Berbasis Kompetensi di BBPLK

Sebanyak 576 peserta mengikuti pelatihan berbasis Kompetensi tahap I tahun 2018 yang digelar BBPLK Bekasi.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 22 Jan 2018, 17:54 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2018, 17:54 WIB
576 Peserta Ikuti Program Pelatihan Berbasis Kompetensi di BBPLK
Sebanyak 576 peserta mengikuti pelatihan berbasis Kompetensi tahap I tahun 2018 yang digelar BBPLK Bekasi.

Liputan6.com, Jakarta Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi Mulai menggelar program Competency Based Training (CBT) atau Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi (PBK) tahap 1 tahun 2018 yang diikuti sebanyak  576 peserta  yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Kepala BBPLK Bekasi Helmiati Basri mengatakan pelatihan kerja ini merupakan wujud nyata program perluasan kesempatan kerja melalui pembinaan pelatihan keterampilan kerja pada masyarakat sekaligus upaya mempercepat pengurangan pengangguran.

“Pemerintah mempercepat pelaksanaan program pelatihan berbasis kompetensi untuk meningkatkan penguatan kualitas dan kompetensi  Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia,” kata Helmiati Basri saat membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahap I Tahun 2018 di BBPLK, Bekasi, Jawa Barat, Senin (22/1).

Pembukaan PBK ditandai dengan penyematan tanda peserta oleh Helmiati Basri secara simbolis kepada empat peserta PBK yang berasal dari 4 kejuruan yaitu bidang Elektronika, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Refrigeration (mesin pendingin) dan Pariwisata.

Dalam arahannya di depan 576 peserta progran PBK, Helmiati mengatakan  melalui program ini maka dapat dimaknai sebagai upaya pemberian kemampuan pelatihan kerja  kepada warga masyarakat yang membutuhkan keterampilan  sebagai bekal untuk bekerja atau berwirausaha.

Menurut Helmiati, pada era globalisasi saat ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang pesat. Hampir setiap saat, perubahan itu selalu terjadi pada setiap sektor kehidupan masyarakat.

Kepala BBPLK Bekasi Helmiati Basri Basri saat membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahap I Tahun 2018.

Sementara di sisi lain, disepakatinya Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN atau bahkan Kawasan Asia (AFTA) dan juga memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi permasalahan sekaligus tantangan tersendiri yang harus dihadapi bersama.

"Pemerintah menyadari bahwa peningkatan SDM merupakan salah satu kunci dalam mengatasi permasalahan ketenagakerjaan ini. Hal ini termasuk dalam upaya menghadapi Persaingan Bebas Asean yang kita kenal dengan istilah MEA dimana kita dituntut menyiapkan tenaga kerja yang kompeten.”imbuhnya," lanjut Helmiati.

"Kita  optimis bahwa dengan mendapatkan pelatihan ini, para peserta  nantinya akan dapat sukses dan memiliki skill untuk menjadi calon tenaga kerja terampil dan lebih dapat diterima oleh dunia industri," katanya.

Helmiati menambahkan untuk membekali kalian peserta PBK, pihaknya menerapkan tidak hanya dari sisi Kemampuan Teknis semata (Hard Skill), tapi  juga akan dibekali wawasan industri, etika dan motivasi atau yang biasa kita sebut dengan Softskill yakni kemampuan Interpersonal.

Helmiati berpesan kepada seluruh 576 peserta PBK agar dapat mengikuti seluruh tahapan dan proses pelatihan ini secara serius dan sungguh-sungguh.

“Ikuti dengan baik pelatihan yang akan berjalan ini, karena ilmu dan keterampilan merupakan investasi masa depan yang tidak ternilai harganya. Manfaatkan kesempatan ini untuk masa depan yang lebih baik,” kata Helmiaty.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya