Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka datang dari panggung hiburan Tanah Air, Raden Mas Haryo Heroe Syswanto Ns Soerio Soebagio atau akrab disapa Sys NS meninggal dunia, Selasa siang (23/1/2018). Pria kelahiran Semarang, 18 Juli 1956 itu mengembuskan napas terakhir di usia 62 tahun.
Selain dikenal sebagai aktor, sutradara, dan penyiar radio, Sys NS juga dikenal sebagai politikus. Dia tercatat sebagai salah satu pendiri Partai Demokrat yang saat ini dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Nama Sys NS cukup familier di kalangan politikus setelah ia tercatat sebagai salah satu deklarator Partai Demokrat pada 2001.
Advertisement
Sys NS bahkan sempat mencalonkan diri sebagai ketua umum pada 2005. Dia meluncurkan sebuah buku biografi berjudul Sys NS: Yesterday, Today, & Tomorrow pada 15 Mei 2005 sebagai modal untuk pencalonan tersebut.
Akan tetapi, upayanya untuk menjadi ketua umum kandas. Di kongres yang digelar di Bali, dia kalah bersaingan dengan adik ipar SBY, Hadi Utomo.
Seiring waktu, Sys NS mulai banyak menemukan ketidakcocokan visi dan misi dengan para elite Partai Demokrat, khususnya dengan SBY. Dia pun memutuskan untuk keluar dari partai ini pada 2005.
"Saya sudah tak diperlukan lagi, jadi untuk apa saya ada di dalam Partai Demokrat," kata Sys kepada SCTV waktu itu, Kamis, 1 Desember 2005.
Dia melihat saat itu ada sejumlah kejanggalan di tubuh partai. Contohnya, Anas Urbaningrum secara tiba-tiba terpilih menjadi ketua partai. Padahal, Anas merupakan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan tidak mempunyai kartu anggota partai.
Keluar dari Partai Demokrat, Sys NS mendirikan partai baru, yakni Partai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang akhirnya namanya diubah menjadi Partai Nusantara Kedaulatan Rakyat Indonesia.
Partai ini telah terdaftar di Departemen Hukum dan HAM pada 18 Oktober 2006 setelah sebelumnya didirikan pada 18 Juli 2006. Namun, partai tersebut tidak lulus verifikasi faktual untuk ikut dalam Pemilu 2009.
Dukung Ahok-Djarot di Pilkada 2017
Lama vakum di dunia politik, nama Sys NS muncul saat Pilkada 2017. Dia menyatakan dukungannya kepada pasangan Ahok-Djarot untuk kembali menjadi Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2022.
Sys NS beberapa kali menggalang dukungan untuk pasangan nomor dua. Salah satunya di acara flash mob yang digelar di Cilandak Town Square (Citos), Minggu, 8 Januari 2017. Ratusan relawan Ahok-Djarot hadir di acara tersebut.
Sys mengatakan keputusan "turun gunung" dan mendukung Ahok, karena tak tahan melihat dia dizalimi.
"Semua seperti memusuhi Ahok. Padahal, kita semua menginginkan orang yang bersih, maka saya 'turun gunung'," kata Sys kala itu.
Sys NS pun berorasi di acara tersebut. "Orang bersih jangan disingkirkan. Kita mau Jakarta ini semakin baik lagi dan cuma Ahok-Djarot jawabannya. Coblos nomor dua," ujar Sys NS di atas panggung.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement