Menag Minta Perguruan Tinggi Islam Terus Jaga Islam Moderat

Menag Lukman mengatakan, beragama tidak cukup hanya dengan semangat saja, tapi perlu diiringi dengan wawasan dan pengetahuan keagamaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jan 2018, 06:24 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2018, 06:24 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Gorontalo (Liputan6.com/ Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan pentingnya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) untuk terus menjaga dan menyebarkan Islam wasathiyah atau Islam moderat. Menurut Lukman, Islam moderat merupakan DNA-nya PTKIN.

"Jika ada mahasiswa atau lulusan PTKIN menjadi ekstremis, ini perlu dipertanyakan DNA-nya," kata Menag Lukman seperti dilansir Antara, di Jakarta, Senin 29 Januari 2018.

Terkait Universitas Islam Negeri (UIN) yang memiliki program studi umum, Lukman mengatakan, nilai-nilai keagamaan harus tetap ada. Jangan sampai UIN yang intinya adalah lembaga pendidikan tinggi Islam, justru lupa dengan unsur ke-Islam-an yang merupakan intinya.

"Program-program studi ke-Islaman perlu dikawal dengan sebaik-baiknya karena itu adalah intinya, begitu juga program studi yang bersifat umum," kata Lukman.

Masih kata Lukman, ilmu agama sangat penting di tengah umat yang beragam. Beragama pun tidak cukup hanya dengan semangat saja, tapi perlu diiringi dengan wawasan dan pengetahuan keagamaan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Peran PTKIN Jaga Ilmu Agama

Bahas Tata Kelola Umrah, Ombudsman Minta Penjelasan Menag
Menag Lukman Hakim Saifuddin (kiri) didampingi Ketua Ombudsman Amzulian Rifal (tengah) memberi keterangan di Kantor Ombudsman Jakarta, Rabu (4/10). Dalam hal ini Ombudsman RI membahas kasus First Travel dan tata kelola umrah. (Liputan6.com/JohanTallo)

Karena itu, ujar Lukman, PTKIN sangat memainkan peranan penting dalam menjaga keilmuan agama.

Dia mencontohkan ilmu hadits yang sangat diperlukan kajiannya secara keilmuan, di tengah melajunya perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi.

"Ilmu itu sangat relevan pada saat ini agar masyarakat tidak mudah terpancing atau percaya pada fitnah dan hoax," kata Menag Lukman.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya