Terkendala Cuaca, Perbaikan Jalur Kereta Maseng-Bogor Molor

PT KAI masih memperbaiki jalur kereta tujuan Bogor-Sukabumi yang ambles akibat longsor Senin 5 Februari 2018.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 14 Feb 2018, 11:37 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2018, 11:37 WIB
Achmad Sudarno/Liputan6.com
Petugas PT KAI memperbaiki rel yang longsor di Kampung Maseng Bogor. (Achmad Sudarno/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT KAI masih memperbaiki jalur kereta tujuan Bogor-Sukabumi yang ambles akibat longsor Senin 5 Februari 2018.

Perbaikan jalur KA Pangrango di KM 13+800 tepatnya di Kampung Maseng, Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, terkendala cuaca.

Sebelumnya, PT KAI memperkirakan perbaikan jalur rel selesai dan bisa dilintasi KA Pangrango 14 Februari hari ini.

"Kendalanya cuaca. Kan hujan terus," kata Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Edy Kuswoyo, Rabu (14/2/2018).

Namun begitu, saat ini pengerjaan perbaikan jalur rel yang amblas karena longsor kini sudah mencapai 95 persen, sehingga dalam waktu satu atau dua hari kedepan sudah bisa dilintasi kereta KA Pangrango maupun kereta barang.

"Insyaallah ya (besok atau lusa sudah selesai)," kata dia.

Pada Sabtu 10 Februari, PT KAI telah memperbaiki jalur kereta yang longsor di lintas Cicurug-Cigombong. Sehingga hanya bisa dilintasi kereta dari Sukabumi hingga Cigombong, karena di jalur Maseng Bogor masih dalam perbaikan.

Ganggu Pasokan Air Mineral

Perlintasan Terendam, Kereta Api Terlambat Hingga Tiga Jam
Petugas Daops 3 Cirebon tengah memeriksa kerusakan akibat banjir yang merendam jalur kereta api di perlintasan Brebes Jawa Tengah. (Istimewa / Panji Prayitno)

Tak hanya angkutan orang, akibat longsor di KM 13+800 membuat pasokan produk air mineral juga tersendat. Belasan ribu galon air milik PT Tirta Investama (Aqua Group) tak bisa dikirim ke Jakarta sudah lebih dari sepekan ini.

"Terhambat, pengiriman produk aqua galon ke Jakarta tidak dapat dilakukan sama sekali," kata External Relation Manajer Jabar PT Tirta Investama (Aqua Grup) Murtijo Utomo.

Dijelaskan Murtijo, dalam kondisi normal pengiriman menggunakan kereta api dari Stasiun Cicurug, Sukabumi-Jakarta sebanyak 12 ribu galon per hari.

"Karena jalur kereta tidak bisa dilalui akibat longsor, pasokan 12 ribu air galon terhenti," kata Murtijo.

Meski begitu, pasokan untuk wilayah Jakarta masih bisa dipenuhi karena saat dalam kondisi normal, pihaknya tetap memasok air galong dengan menggunakan truk.

"Hanya saja sudah lebih dari sepekan ini pasokannya berkurang 12 ribu galon," pungkas Murtijo. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya