Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno memastikan konsep destinasi wisata halal di Jakarta pada 2020, tak akan bersifat radikal. Seperti memisahkan transportasi perempuan dan laki-laki.
"Di Arab Saudi sendiri sekarang kan kita lihat memang sudah ada tren. Wisata halal itu tidak berarti kita menerapkannya secara radikal gitu. Tapi kita memberikan opsi bagi pariwisata yang berbasis syariah, untuk global halal tourism ada loh destinasi-destinasi halal di Jakarta," jelasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/3/2018).
Sandiga juga terinspirasi Tokyo, yang cukup ramah terhadap turis muslim. Khusus soal makanan halal dan sertifikasinya, ia ingin negara-negara lain berkiblat ke Indonesia sebagaimana lembaga sertifikasi halal di Malaysia digunakan untuk mensertifikasi beberapa produk makanan di Tokyo.
Advertisement
Menurut dia, Malaysia lebih siap dibandingkan Indonesia. "Kita harus siapkan lembaga-lembaga penunjangnya," ujarnya.
Kota Tua akan dijadikan proyek percontohan konsep pengembangan wisata halal ini.
"Mungkin memberikan layanan dan juga atraksi berbasis halal tourism, misalnya tari saman yang bisa diklasifikasikan sebagai atraksi yang berbasis syariah, berbasis halal. Jadi destinasi ini punya konsep-konsep seperti itu," jelas Sandiaga.Ā
Reporter: Hari Ariyanti
Sumber: Merdeka.com