Liputan6.com, Jakarta - Proyek pembangunan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Jakarta hingga Surabaya diprediksi rampung akhir 2018 ini. Tol baru itu diperkirakan sudah bisa dilalui kendaraan saat arus mudik Lebaran, meski sebagian masih bersifat fungsional.
Namun begitu, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Royke Lumowa mengimbau agar masyarakat tidak semuanya menggunakan jalur tol saat mudik Lebaran. Hal itu untuk menghindari terulangnya insiden di Brebes Exit atau Brexit pada 2016 lalu.
"Saya tekankan kepada masyarakat juga jangan semua lewat tol. Kalau ke tol semua, saya khawatir nanti seperti Brexit 2016," ujar Royke saat meninjau jalur mudik di Brebes, Jawa Tengah, Kamis 5 April 2018.
Advertisement
Memang salah satu tujuan pembangunan Tol Trans Jawa adalah mengurai kepadatan di jalur arteri, terutama di kawasan Pantura akibat lonjakan volume kendaraan. Namun bukan berarti semua pengendara harus beralih ke tol.
Terlebih jumlah pemudik dipastikan akan terus meningkat setiap tahunnya. "Pasti. Manusia bertambah, kendaraan bertambah, pemudik bertambah. Biasanya tiap tahun (jumlah pemudik meningkat) 10-12 persen," papar Royke.
Karena itu, jenderal bintang dua tersebut berharap agar masyarakat lebih cermat memilih jalur mudik. Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan jalur arteri, sehingga beban volume kendaraan tidak bertumpu pada satu titik.
"Kami sarankan ya, jalan arteri masih terbuka luas di Pantura ini, sehingga terbagi. Jangan semua ke tol, nanti menumpuk di sini, sementara arteri sepi," ucap Royke.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kesiapan Jalur Mudik
Irjen Royke Lumowa dan tim Korlantas Polri meninjau jalur Tol Trans Jawa untuk arus mudik Lebaran 2018. Peninjauan dimulai dari Surabaya dengan masuk ke Tol Jombang-Mojokerto dan berlanjut ke Jawa Tengah pada Rabu 4 April 2018 kemarin.
Royke bahkan mencoba beberapa tol baru tersebut dengan mengendarai motor gede. Pengecekan jalur mudik ini dilanjutkan ke wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat dan akan berakhir di Jakarta.
Advertisement