Saat Anies Baswedan Bertemu Bayi Anies Sandi di Kampung Akuarium

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan bayi bernama Muhammad Anies Sandi atau yang akrab disapa Asa di Kampung Akuarium, Jakarta Utara.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 14 Apr 2018, 13:49 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2018, 13:49 WIB
Pastikan Alexis Tutup, Anies Baswedan Terjunkan 30 Ibu-Ibu Satpol PP
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpidato saat memimpin pelepasan personel Satpol PP di halaman Pendopo Balai Kota, Jakarta, Kamis (29/3). Dari 30 personel tersebut mayoritas ibu-ibu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan bayi bernama Muhammad Anies Sandi atau yang akrab disapa Asa di Kampung Akuarium, Jakarta Utara. Bayi berusia 1 tahun 4 bulan ini mengingatkan Anies saat berkunjung ke lokasi penggusuran tersebut.

Kala itu, Anies masih menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Ibu Asa, Supiyanti pun mengabarkan soal nama yang diberikan untuk anaknya ke Anies.

"Ini tahun lalu, pas tahun lalu saya ke sini dia baru lahir. Jadi nama panggilannya M Asa," kata Anies Baswedan di lokasi, Sabtu (14/4/2018).

Menurut dia, Asa menjadi tanda proses perubahan kehidupan warga Kampung Akuarium sebelum dan sesudah penggusuran dilakukan pada Desember 2016 lalu. Meskipun lahir di antara puing-puing bangunan, dia menyebut Asa merupakan anak yang pemberani.

"Bahwa dia lahir di puing-puing dan insyaallah pada saat dia balita, puing-puing telah jadi rumah dia bisa bermain. Di tempat ini jadi tempat yang menyenangkan. Insyaallah ke depan, bisa seperti yang lain lebih terang (dan) maju," ucap Anies Baswedan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Harapan Anies

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berharap, anak-anak yang tinggal di Kampung Akuarium dapat tumbuh seperti anak pada umumnya.

"Bagi saya yang penting adalah, dia anak ini satu saat bisa seperti kita semua yang sejahtera. Kecerdasan itu yang penting," imbuh Anies.

Penggusuran warga Kampung Akuarium dimulai pada akhir Desember 2016. Saat itu, Pemprov DKI Jakarta yang dipimpin Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok beralasan tanah yang ditempati warga akan diperbaiki sebagai kawasan wisata bahari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya