Mendes Eko Dorong Desa Miliki Produk Unggulan

Mendes Eko meminta agar penggunaan dana desa dapat digunakan untuk pemberdayaan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Apr 2018, 07:26 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2018, 07:26 WIB
Mendes Eko
Mendes Eko meninjau proyek padat karya di Sulawesi Utara. (Istimewa)

Liputan6.com, Kotamobagu - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo meninjau lokasi pembangunan proyek yang dilakukan secara padat karya di Desa Bilalang, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara.

Ada tiga proyek padat karya yang menggunakan anggaran dana desa Rp 831 juta. Yakni jalan paving block sepanjang 527 meter, saluran ait atau drainase sepanjang 265 meter dan gorong-gorong. Dalam proyek itu, masyarakat yang bekerja mendapat upah sebesar Rp. 100 ribu.

"Saya liat proses pembangunannya dengan padat karya tunai sudah berjalan dengan baik. Apalagi, kaum perempuan juga turut membantu dalam pengerjaannya. Ini sangat bagus sekali," kata Mendes Eko Putro Sandjojo dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (15/4/2018).

Menteri Eko menyampaikan bahwa mulai 2018, semua proyek pembangunan yang anggarannya berasal dari dana desa wajib digunakan secara padat karya tunai dengan bayaran harian atau mingguan

"Pengerjaannya tidak boleh dilakukan dengan menggunakan kontraktor. Kalau menggunakan kontraktor akan berurusan dengan penengak hukumm," tegasnya.

Lebih lanjut, Mendes Eko menuturkan dari peninjauan ke sejumlah desa di kota kotamobagu telah terlihat pembangunan infrastrukturnya. Karena itu, ia minta agar penggunaan dana desa dapat digunakan untuk pemberdayaan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dorong Produk Unggulan

Mendes Eko
Mendes Eko meninjau proyek padat karya di Sulawesi Utara. (Istimewa)

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) juga mendorong setiap desa atau kawasan mempunyai satu produk unggulan sehingga bisa dikembangkan bersama oleh lintas sektor.

"Kita mendorong, apa yang dinamakan produk unggulan kawasan perdesaan (prokades) sehingga bisa dikeroyok bersama kementerian lain dan dicarikan mitra dari swasta," katanya

Ia mencontohkan kerja sama antara Kabupaten Tulang Bawang, PT Central Pertiwi Bhakti (CPB) dan Bank BTPN untuk merevitalisasi tambak udang di Desa Bratasena Adiwarna, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.

Setelah program itu, ada 13 ribu petambak udang yang kembali membudidayakan udang dengan keuntungan Rp 4 juta lebih per bulan.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya