Malam Nisfu Sya'ban dan Janji Allah SWT Memberi Rezeki kepada Hambanya

Rasulullah berpesan, agar tidak melewatkan nisfu sya'ban. Dia bahkan menganjurkan umatnya melakukan amal saleh demi meraih berkah.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Apr 2018, 20:07 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2018, 20:07 WIB
Tradisi Nisfu Sya'ban yang Ngetren di Kalangan Anak Gaul
Begini tradisi Nisfu Sya'ban yang biasanya muncul di kalangan anak-anak gaul era smartphone.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam penanggalan umat Islam, bulan Sya'ban termasuk dalam bulan-bulan penting, terutama di malam nisfu sya'ban.

Begitu pentingnya nisfu sya'ban, sampai-sampai Nabi Muhammad SAW berpesan kepada umatnya untuk tidak melewatkannya.

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melakukan amal saleh demi meraih berkah yang terkandung di dalamnya.

"Ketika malam nisfu sya'ban tiba, maka beribadahlah di malam harinya dan puasalah di siang harinya. Sebab, sungguh (rahmat) Allah turun ke langit dunia saat tenggelamnya matahari."

Kemudian Allah berfirman, "Ingatlah orang yang memohon ampunan kepada-Ku maka Aku ampuni, ingatlah orang yang meminta rezeki kepada-Ku maka Aku beri rezeki, ingatlah orang yang meminta kesehatan kepada-Ku maka Aku beri kesehatan, ingatlah begini, ingatlah begini, sehingga fajar tiba."

Karena itu, para sahabat Rasulullah juga selalu menghidupkan malam-malam nisfu sya'ban dengan sejumlah ibadah sunah dan amaliah saleh.

 

Pesan Sahabat Rasulullah

Malam Nisfu Syaban
Sekitar 15 ribu orang menghadiri malam Nisfu Syaban 1438 H di Kampung Tengah, Kelurahan Gamalama, Kecamatan Ternate Tengah, Ternate, Maluku Utara, Kamis (11/5/2017) malam. (Liputan6.com/Hairil Hiar)

Dalam sebuah riwayat, Nauf Al Bikali berkata:

"Sungguh Ali pada malam nisfu sya'ban dia keluar (dari rumah) dan mengulanginya berkali-kali seraya melihat ke langit. Beliau berkata, 'sungguh saat ini tidaklah seseorang berdoa kepada Allah melainkan akan Dia kabulkan, tidaklah seseorang memohon ampunan kepada-Nya pada malam ini melainkan Dia akan mengampuninya, selama ia bukan seorang 'asysyar (penarik pungutan liar), tukang sihir, tukang syair, tukang ramal, pengurus pemerintahan suatu daerah, tentara pilihan penguasa, penarik zakat, pemukul genderang dan tambur'."

Sedangkan Sa'id bin Manshur dalam kitab Sunan menjelaskan:

"Tiada malam setelah Lailah Al Qadr yang lebih utama dari pada malam nisfu sya'ban. Pada malam ini rahmat Allah turun ke langit dunia, kemudian Dia memberi ampunan kepada para semua hamba-Nya kecuali orang musyrik, provokator atau pemutus silaturahim."

 

Repoter: Ahmad Baiquni

Sumber: Dream.co.id

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya