Desmond: Koalisi PDIP dan Gerindra di Pilpres 2019 Tergantung Jokowi

Desmond berharap, Gerindra-PDIP bisa berkoalisi seperti pada Pilpres 2009 lalu, yang memasang duet Megawati-Prabowo.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jun 2018, 20:43 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2018, 20:43 WIB
Jokowi Dan Prabowo
Jokowi Dan Prabowo (Liputan6.com\Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua nonaktif DPP PDIP bidang politik hukum dan keamanan Puan Maharani, berencana bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pertemuan itu tinggal mengatur jadwal kedua pihak saja.

Menanggapi itu, Ketua DPP Gerindra Desmond Junaidi Mahesa mengatakan, partainya tak putus komunikasi dengan PDIP. Kedua partai juga sering berdialog.

Desmond berharap, Gerindra-PDIP bisa menemukan kesepakatan politik seperti Pilpres 2009 lalu, yakni duet Megawati-Prabowo.

"Ke depan, bagi kami apa yang dirancang Gerindra untuk berdialog dalam konteks politik pastinya ada harapan seperti itu. Tentunya ke depan kita bisa bersama-sama lagi seperti 2009 ya," kata Desmond di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (7/6/2018).

Tak menutup kemungkinan, Gerindra menjajal koalisi dengan PDIP. Apalagi, lanjut Desmond, dari sejumlah hasil survei, Gerindra dan PDIP juga menempati peringkat atas.

"Ya kalau kita real survei yang kemarin itu kan PDIP sama Gerindra adalah dua partai yang cukup bagus di Jawa. PDIP nomor satu dan Gerindra nomor dua," tuturnya.

 

Koalisi Masih Terbuka

Jokowi dan Prabowo
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/1/2015). Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dia melanjutkan, kemungkinan Gerindra-PDIP berkoalisi di Pilpres 2019 juga masih terbuka. Namun semua tergantung kelihaian Jokowi memutuskan calon di Pilpres 2019.

"Kalau kemungkinan itu pasti ada. Tergantung Pak Jokowi, dalam konteks ini kan kita harus lihat apakah Jokowi itu bisa memilih kadernya PDIP atau tidak. Apa Pak Jokowi bisa menyatukan partai-partai semuanya untuk mendukung dia," uajar Desmond.

"Kalau diambil Airlangga Golkar mau nggak PDIP? Kalau diambil dari PDIP mau nggak Golkar. Ini kan fenomena yang akan bisa kita lihat mendekati Agustus," tandasnya.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya