Liputan6.com, Jakarta - Analis industri mengungkapkan bahwa biaya produksi seri iPhone 16 mengalami peningkatan dibandingkan dengan pendahulunya, iPhone 15, akibat lonjakan harga komponen.
Temuan ini diperoleh dari analisis mendalam terhadap rincian biaya komponen (Bill of Materials/BOM) yang dilakukan oleh TD Cowen. Demikian sebagaimana dikutip dari Apple Insider, Selasa (8/4/2025).
Advertisement
Baca Juga
Untuk diketahui, TD Cowen (sebelumnya Cowen Inc.), adalah bank investasi multinasional Amerika dan divisi jasa keuangan TD Securities yang beroperasi melalui dua segmen bisnis: pialang-pedagang saham dan manajemen investasi.
Advertisement
Peningkatan biaya produksi iPhone bukanlah hal mengejutkan, mengingat tren kenaikan biaya produksi pada model-model sebelumnya. Sebagai contoh, iPhone 15 Pro Max tercatat memiliki biaya produksi sekitar 12% lebih tinggi dibandingkan iPhone 14 Pro Max.
Berdasarkan data dari TD Cowen, biaya produksi iPhone 16 Pro Max dengan kapasitas penyimpanan 256GB mencapai sekitar USD 485 atau sekitar Rp 8,2 jutaan (asumsi kurs Rp 16.990 per 1 USD).
Hal itu mencakup komponen, kemasan, dan proses perakitan. Angka ini lebih tinggi USD 32 (Rp 540 ribuan) dibandingkan dengan biaya produksi iPhone 15 Pro Max yang tercatat sebesar USD 453 (Rp 7,6 jutaan).
Model iPhone 16 non-Pro juga mengalami peningkatan biaya produksi. Biaya BOM iPhone 16 mencapai USD 416 (Rp 7 jutaan), atau sekitar USD 21 (Rp 500 ribuan) lebih mahal dibandingkan iPhone 15 yang memiliki biaya BOM sebesar USD 395 (Rp 6,7 jutaan).
Lantas, berapa rincian harga komponen iPhone 16?
Â
Ini Rincian Harga Komponen iPhone 16
Pada iPhone 16 Pro Max, komponen termahal adalah layar dan modul kamera belakang, masing-masing dengan biaya USD 80 (Rp 1,3 jutaan) atau 16% dari total biaya produksi. Modul kamera mengalami kenaikan biaya terbesar, yaitu USD 10 (Rp 170 ribuan) dibandingkan generasi sebelumnya.
Sementara itu, meskipun kuantitasnya tetap sama, biaya memori dan penyimpanan pada iPhone 16 Pro Max mengalami peningkatan signifikan.
Masing-masing komponen naik USD 5 (Rp 85 ribuan), sehingga biaya memori menjadi USD 17 (Rp 288 ribuan) dan biaya penyimpanan menjadi USD 22 (Rp 373 ribuan).
Pada iPhone 16, layar menjadi komponen termahal dengan biaya USD 65 (Rp 1,1 jutaan) atau 16% dari total biaya BOM. Peningkatan biaya terbesar juga terjadi pada memori, dari USD 9 (Rp 152 ribuan) untuk 6GB pada iPhone 15 menjadi USD 17 (Rp 288 ribuan) untuk 8GB pada iPhone 16.
Perubahan biaya signifikan lainnya pada iPhone 16 meliputi chip A18 yang memiliki biaya USD 45, naik dari chip A16 yang memiliki biaya USD 35. Penambahan fitur Camera Control dan Action Button juga menambah biaya sebesar USD 3 (Rp 50 ribuan) pada kategori sensor.
Advertisement
Apa Saja Komponen Termahal di Semua Seri iPhone ?
Secara umum, analisis dari The Wall Street Journal (WSJ) menunjukkan bahwa komponen termahal dalam iPhone adalah kamera belakang yang berasal dari Jepang, dengan biaya sekitar USD 127 (Rp 2,1 jutaan).
Komponen berikutnya adalah prosesor dari Taiwan dengan biaya sekitar USD 90 (Rp 1,5 jutaan), dan layar dari Korea Selatan dengan biaya sekitar USD 38 (Rp 650 ribuan).
Satu-satunya komponen utama yang diproduksi di AS adalah memori, dengan biaya sekitar USD 22 (sekitar Rp 373 ribuan).
Meskipun banyak konsumen Apple membeli iPhone melalui paket pembayaran promosi yang terintegrasi dengan kontrak seluler mereka, menurut analis Reuters, penjualan iPhone secara keseluruhan mengalami penurunan di pasar-pasar utama.
Memproduksi iPhone di AS Bisa Jadi Solusi?
Di sisi lain, Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengusulkan opsi memproduksi iPhone di AS agar biaya produksi lebih murah.
"Jutaan manusia yang memasang sekrup kecil untuk membuat iPhone, akan datang ke Amerika," kata Lutnick dalam wawancara dengan Face the Nation.
Namun, Wayne Lam dari WSJ memperkirakan bahwa memproduksi iPhone di AS, alih-alih di Tiongkok, dapat meningkatkan biaya produksi dari sekitar USD 30 (Rp 500 ribuan) menjadi USD 300 (Rp 5 jutaan).
Selain itu, Apple tetap harus membayar premi untuk komponen impor, kecuali jika mereka berhasil memproduksi komponen tersebut di dalam negeri.
Advertisement
Infografis Baterai Ponsel Meledak (Liputan6.com/Triyasni)
