Ketua DPR: Kekhusyukan Idul Fitri Jangan Dirusak dengan Berbagai Provokasi

Bambang mengatakan, kekhusyukan Ramadan dan Idul Fitri tidak boleh dirusak dengan berbagai provokasi.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 15 Jun 2018, 04:06 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2018, 04:06 WIB
KPK Luncurkan Buku Foto Perjalan Selama 14 Tahun Berantas Korupsi
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo memberi sambutan saat peluncuran buku "14 Tahun Perjalanan KPK" di Gedung KPK, Jakarta (23/5). Buku tersebut merangkum foto perjalanan pemberatasan korupsi di Indonesia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo mengharapkan semua kalangan bisa menjaga suasana kondusif jelang Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019.

Menurutnya, hal yang tak kalah penting adalah menjaga suasana Idul Fitri tetap aman dan jauh dari provokasi sehingga pelaksanaan pilkada di 171 daerah juga tetap kondusif.

"Sebagai pimpinan DPR saya mengimbau seluruh komponen masyarakat untuk terus menjaga suasana politik tetap kondusif dan jangan menghiraukan pernyataan-pernyataan bernuansa provokatif," ujar Bambang Soesatyo melalui pesan singkatnya, Kamis (14/6/2018).

Legislator Partai Golkar itu menambahkan, umat Islam juga akan merayakan Idul Fitri setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadan. Menurut dia, kekhusyukan Ramadan dan Idul Fitri tidak boleh dirusak dengan berbagai provokasi.

"Menjejali ruang publik dengan pernyataan dirasakan sangat tidak etis. Jangan mengganggu masyarakat yang sedang menyiapkan perayaan Idul Fitri," tegas dia.

Bamsoet -panggilan akrab Bambang- menegaskan, demokrasi sudah menjadi pilihan final di Indonesia. Sejauh ini, katanya, praktik demokrasi dan dan suasana kebangsaan juga sangat kondusif.

Pilkada, pemilu legislatif ataupun pemilihan presiden pun sudah terjadwal. Untuk memilih presiden juga sudah ditetapkan jadwal dan mekanismenya.

"Jadi bukan dengan melancarkan kata-kata kasar dan menyerang ke sana-kemari. Terlalu mahal dan juga di luar jangkauan akal sehat jika rakyat harus diadudomba," tegas dia.

 

 

Dukung TNI-Polri

Seminar dan Lokakarya bertajuk Kartini di Era Digital
Ketua DPR Bambang Soesatyo memberi sambutan saat seminar di Jakarta, Rabu (25/4). Seminar ini meneladani Kartini karena, berkat perjuangannya, perempuan Indonesia memiliki berbagai keistimewaan, salah satunya di bidang politik. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Bamsoet menuturkan, praktik politik yang penuh provokasi, adu domba dan anarkistis bukanlah budaya masyarakat Indonesia. Karena itu, katanya, DPR akan bersama-sama pemerintah dengan dukungan penuh TNI dan Polri memastikan jalan demokrasi tetap terjaga dalam suasana kondusif.

"Segenap komponen masyarakat Indonesia sudah bersepakat bahwa adab demokrasi selalu berpijak pada ragam akar budaya nasional yang menjujung tinggi semangat musyawarah untuk mufakat," tegas dia.

Bahkan, kondisi keamanan Indonesia yang kondusif juga jadi pegangan masyarakat dunia. Buktinya, Indonesia dipercaya menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).

"Ratusan negara di dunia yang melihat Indonesia sangat kondusif sehingga PBB pun memercayai kita sebagai anggota tidak tetap DK PBB. Masyarakat pun hendaknya yakin pula bahwa suasana kebangsaan dan kenegaraan dewasa ini sangat kondusif," Bamsoet menandaskan. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya