Gerindra Akui Sedang Hadapi Masalah Keterbatasan Dana Politik

Dari dana kolektif kadernya di DPR dan DPRD, Partai Gerindra hanya mengumpulkan dana 20 persen dari kebutuhan.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jun 2018, 19:26 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2018, 19:26 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui partainya sedang mengalami keterbatasan logistik pemilu. Karena itu, muncul penggalangan dana perjuangan politik.

"Di sisi lain juga, jujur saja bahwa perjuangan yang besar dan perjuangan yang berat memerlukan dana perjuangan yang besar. Dan kemampuan kami untuk membiayai perjuangan ini terbatas," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/6/2018).

Dia menjelaskan, partainya sedang memerlukan dana politik yang besar. Sebab, banyak kebutuhan politik jelang pemilu yang harus ditanggung sendiri oleh partai.

"Sumber dana kami juga terbatas, sementara biaya politik yang harus kami tanggung tidak kecil, sehingga hal-hal itu yang menyebabkan kami harus melakukan cara seperti itu, kenapa galang dana itu dilakukan," ungkap Muzani.

Wakil Ketua MPR ini menjelaskan, dari dana kolektif kadernya di DPR dan DPRD, Partai Gerindra hanya mengumpulkan dana 20 persen dari kebutuhan. Dana itu juga telah digunakan untuk kebutuhan di setiap daerah.

"Selama ini berjalan efektif dan digunakan untuk kebutuhan politik partai di tingkat masing-masing dan jumlahnya kurang lebih 20 persen dari total pembiayaan kami. Jumlah itu tentu saja sebagian besar digalang oleh sumber-sumber lain," papar Muzani.

Meski begitu, dia menilai penggalangan dana ini sebagai bentuk kejujuran dan penggambaran posisi Gerindra saat ini. Dia juga tidak memungkiri penggalangan dana ini akan menaikkan elektabilitas partainya.

"Selain intensif materi ya barangkali ada insentif elektabilitas. Tetapi kami menyampaikan ini sebagai sebuah keadaan yang sebenarnya, kami jujur saja memiliki cita-cita yang tulus, kita memiliki semangat, dan memiliki pembiayaan politik yang besar yang harus bisa digotong bersama-sama," pungkas Muzani.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Dana untuk Nyapres

Sambangi DPR, Prabowo Bahas Serangkaian Teror di Tanah Air
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjawab pertanyaan wartawan saat menyambangi Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, (16/5). Selain membahas teror, Prabowo juga berkordinasi dan diskusi bersama politisi Gerindra di DPR. (Liputan6.com/JohanTallo)

Sementara itu, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan bahwa Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memang tak punya dana untuk nyapres di 2019.

"Menurut saya, Pak Prabowo sedang jujur tidak punya uang, kalau menurut saya dua kali maju pilpres dan kalah itu habis-habisan," katanya saat ditemui di Cafe Mandailing, Jakarta Selatan, Jumat (22/6/2018).

Kendati demikian, dia menilai Prabowo merupakan sosok yang jujur. Donasi masyarakat ini juga baik untuk mencegah sokongan dana dari para konglomerat untuk para kandidat Pilpres 2019.

"Pak Prabowo jujur dan karena itu bagi siapa pun yang ingin memilih Pak Prabowo bantulah Pak Prabowo. dan menurut saya pemimpin baiknya jujur begitu. Sehingga nantinya bukan para cukong yang membantu Pak Prabowo, tapi rakyat yang membantu," ujar Mardani.

 

Reporter: Sania Mashabi dan Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya