Sistem Zonasi PPDB Dianggap Tidak Adil, Orangtua di Bandung Protes

Sistem zonasi PPDB dianggap tidak adil dan carut marut, sejumlah orangtua siswa di Bandung protes.

oleh Rinaldo diperbarui 13 Jul 2018, 09:40 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2018, 09:40 WIB

Fokus, Bandung - Proses penerimaan siswa baru di sekolah negeri masih berbuntut panjang. Para orangtua kecewa dan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), yang dianggap tidak adil, terutama menyangkut sistem zonasi dan kuota 20 persen bagi siswa tidak mampu. Karena akibatnya banyak siswa berprestasi gagal masuk sekolah negeri.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Jumat (13/7/2018), puluhan orang tua siswa, Kamis siang, 12 Juli 2018, mendatangi Dinas Pendidikan Kota Bandung. Mereka memprotes sistem PPDB atau penerimaan siswa baru yang dianggap tidak adil. Sejumlah pria bahkan melampiaskan emosinya, karena kecewa anaknya memiliki Nilai Ebtanas Murni atau NEM tinggi, namun gagal diterima.

Sejumlah orangtua mengeluhkan sistem zonasi dan kuota 20 persen bagi siswa tidak mampu, karena dianggap bisa mengendurkan semangat anak-anak untuk meraih prestasi akademik. Sistem PPDB saat ini dianggap tidak adil dan pemerintah diharapkan mencari solusi.

Sejumlah mahasiswa dan warga Kota Bekasi, Kamis siang, juga mendatangi kantor pemerintahan kota. Mereka memprotes sistem PPDM online yang carut marut. Akibatnya, banyak anak-anak berprestasi gagal masuk sekolah negeri. (Galuh Garmabrata)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya