Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan saat ini penanganan dampak gempa Lombok masih berlangsung.
Jokowi, telah memerintahkan Menko Polhukam Wiranto yang saat ini sudah berada di Lombok untuk memimpin koordinasi di lapangan, baik dengan BNPB, Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, kementerian/lembaga lainnya serta pemerintah daerah.
Panglima TNI pun segera memberangkatkan kapal rumah sakit KRI dr Soeharso (990), ke wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat dari Surabaya dan diperkirakan tiba pada malam hari ini.
Advertisement
Selain itu, TNI juga memberangkatkan tambahan pasukan dan bantuan, khususnya bantuan kesehatan yaitu tenaga medis, obat-obatan, logistik, tenda dan alat komunikasi ke NTB.
"Fokus utama saat ini adalah pencarian, penyelamatan dan pertolongan kepada masyarakat yang terdampak gempa serta pemenuhan kebutuhan dasar mereka seperti makanan dan air bersih, selimut, tikar, tenda, juga trauma healing," tulis Jokowi dalam akun Facebooknya @Jokowi, Senin (6/8/2018).
BNPB mencatat korban meninggal dunia akibat gempa Lombok berkekuatan 7 SR sebanyak 91 orang.
"Ini data sementara, pendataan masih terus dilakukan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (6/8/2018).
Â
Wilayah Terparah
Dari data tersebut, wilayah yang paling parah terdampak gempa adalah Lombok Utara. Tercatat ada 72 orang meninggal dunia di wilayah ini, sementara korban luka-luka 64 orang.
"Penyebab meninggal karena luka tertimpa bangunan," kata Sutopo.
Sementara itu, di Lombok Tengah 2 orang meninggal dunia, Lombok Barat 9 orang, Mataram 4 orang, dan di Bali 2 orang. Sementara korban luka tercatat sebanyak 209 orang.
"Masa tanggap darurat diberlakukan sampai dengan tanggal 11 Agustus 2018," kata Sutopo.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement