Suporternya Meninggal, Jakmania Bantah Sweeping Mobil Pelat D

Sekretaris Umum Pengurus Pusat The Jakmania Diky Soemarno meminta pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk tidak melakukan penyebaran isu-isu hoaks mengenai serangan balasan.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 24 Sep 2018, 15:56 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2018, 15:56 WIB
Aksi The Jakmania
Para suporter Persija, The Jakmania, melakukan aksi seribu lilin dan tabur bunga untuk mengenang anggotanya Muhammad Fahreza yang meninggal diduga akibat tindak kekerasan di SUGBK, Jakarta, Senin (16/5/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Liputan6.com, Jakarta - Wafatnya salah seorang The Jakmania bernama Haringga Sirla meninggalkan luka yang cukup dalam. Haringga meninggal dunia diduga karena dikeroyok jelang laga Persija Jakarta kontra Persib Bandung pada pekan ke-23 Go-Jek Liga 1 2018 bersama Bukalapak, Minggu, 23 September 2018.

Usai kejadian beredar kabar, suporter The Jakmania akan melakukan penyisiran terhadap Bobotoh serta warga Bandung yang melintas di Jakarta. Namun, hal itu dibantah Sekretaris Umum Pengurus Pusat The Jakmania Diky Soemarno.

"Perlu diluruskan bahwa berita yang menyebar tentang isu aksi balasan atau sweeping mobil berpelat D di Jakarta adalah hal yang tidak benar. Kegiatan di Halim adalah kegiatan menyambut pemain Persija dari Bandung yang sudah menjadi tradisi setiap selepas pertandingan Persib melawan Persija di Bandung," ujar Diky kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (24/9/2018).

Dia meminta kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan segala hormat untuk dapat menahan diri tidak melakukan penyebaran isu-isu hoaks mengenai serangan balasan.

"Untuk The Jakmania, mari kita percayakan proses penyelidikan dan penyidikan atas tindak pidana pengeroyokan yang menyebabkan hilangnya nyawa saudara kita, Haringga Sirla kepada kepolisian. Jangan melakukan tindakan-tindakan kontraproduktif dan tunjukkan bahwa The Jakmania adalah suporter dewasa yang taat hukum," ucapnya.

Diky berharap kejadian meninggalnya Haringga menjadi yang terakhir.

"Semoga ini benar-benar menjadi tangisan terakhir dari orangtua yang harus kehilangan anaknya karena sepak bola. #PersijaSelamanya," tegas Diky.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Setop Ujaran Kebencian

Bola.com Persija The Jakmania
Suporter Persija, The Jakmania, melakukan aksi tabur bunga dan menyalakan lilin mengenang anggotnya Muhammad Fahreza, yang meninggal diduga akibat kekerasan di SUGBK, Jakarta, Senin (16/5/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Selain itu, Diky meminta baik kepada suporter Persib, Bobotoh, juga kepada suporter Persija, The Jakmania agar sama-sama membenahi diri masing-masing.

Terkait dengan para elite yang menyebut kedua suporter tetap damai, Diky mengatakan itu hanyalah sebuah kata kerja.

"Kita redam semuanya. Damai itu kata kerja, sekarang yang harus dilakukan adalah kita fokus dukung tim kita masing-masing," tuturnya.

Diky juga mengajak kepada seluruh suporter untuk tidak lagi saling membenci.

"Setop nyanyian rasis dan ujaran kebencian. Kita benahin masing-masing," tegas Diky.

Sebelumnya, seorang suporter Persija Jakarta meninggal dunia setelah dikeroyok sejumlah oknum Bobotoh (suporter klub Persib).

Korban bernama Haringga Sirla (23) asal Cengkareng, Jakarta Barat, itu meninggal dunia di luar Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu, 23 September 2018 pukul 13.00 WIB.

Korban meninggal dunia sebelum laga Persib Bandung versus Persija Jakarta berlangsung. Menurut keterangan kepolisian, ada seorang yang dikejar massa di luar Stadion GBLA, tepatnya di area parkir gerbang biru. Orang-orang tersebut berteriak bahwa pemuda yang dikejar adalah pendukung Persija Jakarta.

Korban yang dikejar sempat meminta tolong kepada tukang bakso. Namun, massa mengeroyok korban dengan menggunakan balok kayu, piring, botol, dan benda-benda lainnya sehingga korban meninggal dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya