Wali Kota Blitar dan Bupati Tulungagung Segera Dihadapkan ke Meja Hijau

Dia mengatakan, sidang rencananya akan dilaksanakan di Pengadilan Tipikor Surabaya.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 05 Okt 2018, 20:27 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2018, 20:27 WIB
Kasus Dugaan Suap, Bupati Tulungagung Nonaktif Diperiksa KPK
Bupati Tulungagung nonaktif Syahri Mulyo (kanan) tiba di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (2/10). Syahri diperiksa sebagai tersangka untuk pengembangan kasus dugaan suap dari pengusaha Susilo Prabowo. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merampungkan berkas penyidikan lima tersangka dalam kasus dugaan suap terkait proyek di Pemkot Blitar dan Pemkab Tulungagung.

Kelimanya adalah Wali Kota Blitar Muhammad Samanhudi Anwar, Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, Kadis PUPR Tulungagung Sutrisno, dan dua pihak swasta Agung Prayitno serta Bambang Purnomo.

"Kamis (kemarin) dilakukan penyerahan barang bukti dan 5 tersangka dalam perkara suap terkait proyek pekerjaan di Pemerintah Kabupaten Tulungagung dan Kota Blitar, kepada penuntut umum," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Jumat (5/10/2018).

Dia mengatakan, sidang rencananya akan dilaksanakan di Pengadilan Tipikor Surabaya.

"Perkara dipisah menjadi dua perkara, kasus suap untuk Bupati Tulungagung dan pihak-pihak terkait lainnya, kemudian kasus suap terhadap Wali Kota Blitar dan pihak terkait lainnya," kata Febri.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Wali Kota nonaktif Blitar M Samanhudi Anwar (MSA) dan Bupati nonaktif Tulungagung Syahri Mulyo (SM) sebagai tersangka dugaan penerimaan hadiah atau janji.

Wali Kota Blitar ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan dua pihak swasta, yakni Bambang Purnomo (BP) dan Susilo Prabowo yang juga selaku kontraktor.

Ketiganya ditetapkan sebagai tersangka suap terkait ijon proyek pembangunan Sekolah Lanjutan Pertama di Blitar dengan nilai kontrak Rp 23 miliar. Diduga Wali Kota Blitar menerima pemberian dari Susilo melalui Bambang senilai Rp 1,5 miliar.

Uang Rp 1,5 miliar tersebut bagian dari 8 persen yang menjadi bagian untuk Wali Kota dari total fee 10 persen sesuai yang disepakati. Sedangkan 2 persennya akan dibagikan kepada dinas.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Terima Uang Rp 2,5 Miliar

Sedangkan Bupati Tulungagung ditetapkan sebagai tersangka bersama Kepala Dinas PUPR Tulungagung, Sutrisno (SUT), dan dua pihak swasta, Agung Prayitno (AP) dan Susilo Prabowo (SP).

Keempatnya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pembangunan peningkatan jalan pada Dinas PUPR kabupaten Tulungagung. Diduga pemberian dari Susilo kepada Bupati Tulungagung sebesar Rp 1 miliar.

Uang Rp 1 miliar itu merupakan pemberian ketiga. Sebelumnya Bupati Tulungagung sudah menerima Rp 500 juta, dan Rp 1 miliar. Total peneriman uang kepada Bupati Tulungangung Rp 2,5 miliar.

Kaitan dua kasus ini lantaran pihak pemberinya sama, yakni Susilo Prabowo. Susilo ditetapkan sebagai tersangka dalam dua kasus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya