Liputan6.com, Jakarta - Usai gempa Palu dan Donggala, Kamis dini hari tadi, lindu berkekuatan Magnitudo 6,3 mengguncang Situbondo, Jawa Timur. Akibatnya, tiga orang meninggal dunia dan beberapa rumah rusak parah.
"Korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. Kejadian gempa Kamis dini hari (11/10/2018) saat korban sedang tidur. Tiba-tiba gempa Situbondo mengguncang dan rumah roboh sehingga korban tidak bisa menyelamatkan diri," tulis Kepala BNPB Sutopo dalam keterangan tertulisnya.
Apakah gempa ini ada hubungannya dengan lindu di Palu dan Lombok? Berikut sejumlah faktanya.
Advertisement
1. Beda dengan Gempa Palu-Donggala
Hal ini ditegaskan oleh Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhamad Sadly dalam keterangan persnya.
"Enggak ada hubungannya dengan gempa Lombok yang terjadi beberapa minggu lalu terjadi, di Palu," kata Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhamad Sadly, dalam konferensi persnya, di kantor BMKG, Jakarta, Kamis (11/10/2018).
Penyebab gempa Situbondo, menurut Sadly akibat naiknya sesar Flores. Sementara, gempa di Palu diakibatkan pergerakan sesar Palu-Kuro.
Advertisement
2. Gempa Susulan Lebih Kecil
BMKG juga mencatat, usai gempa pertama pukul 01.44 WIB di Situbondo, hingga pukul 06.41 WIB telah terjadi 13 kali gempa susulan.
"Ada 13 kali gempa susulan. Terakhir jam 06.41 WIB berdasar pencatatan kami," ujar Humas BMKG Hary Djatmiko, saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (11/10/2018).
Menurut dia, kekuatan lindu terus mengecil. Kekuatannya magnitudonya 2,5-3,5 ya.
Â
Â
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
3. Gempa Dangkal
Selain itu, BMKG juga menginformasikan, gempa Situbondo dikategorikan gempa dangkal yang diperkirakan akibat aktivitas patahan di zona back arc thrust.
Gempa Situbondo di wilayah Laut Bali itu dibangkitkan deformasi atau pemisahan batuan dengan mekanisme pergerakan sesar naik.
Â
Advertisement
4. Penyebab Gempa
Lantas apa yang menjadi penyebab gempa Situbondo terjadi? Naiknya sesar Flores.
"Ini sesar naik yang ada di Flores memang lagi aktif di beberapa tempat," ujar Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhamad Sadly, di kantor BMKG, Jakarta, Kamis (11/10/2018).
Atifnya sesar naik Flores ini disebabkan oleh pengaruh tumpukan tiga lempeng yang juga sedang aktif.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:Â