Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 1.000 narapidana (napi) dinyatakan belum menyerahkan diri pasca-gempa di Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu. Akibat gempa tersebut, para napi terpaksa dilepas dengan alasan keselamatan.
"Memang ada 1.000 lah yang belum kembali," kata Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Menurut Yasonna, belum kembalinya para napi itu lantaran mereka mengurusi keluarga yang menjadi korban gempa. Namun, kata Yasonna, ada 600 napi yang sudah melapor dan kembali ke Lapas di Palu.
Advertisement
"Jadi sebagian sudah ada yang melapor, sekitar 600-an lebih yang kooperatif," ucap Yasonna.
Yasonna mengungkapkan, bahwa daerah terdampak gempa masih berstatus tanggap darurat. Oleh karenanya, ia belum mengambil tindakan tegas kepada para napi yang belum melapor dan kembali ke lapas Palu.
"Saya perintahkan Polda. Kita harus maklum bisa saja di antara mereka ada yang keluarganya tertimbun, hilang, sampai sekarang belum diidentifikasi, kita secara kemanusiaan masih memberikan kesempatan, mengimbau," terang Yasonna.
Petakan Wilayah
Yasonna memastikan bahwa pihaknya akan segera memperbaiki Lapas yang rusak akibat gempa dan tsunami. Sebab, hal ini diperlukan guna menampung para napi yang akan kembali.
"Kakanwil sekarang sedang memetakan, Dirjen PAS sudah ke sana, anggaran untuk tanggap darurat sudah kita kasih, kita harapkan juga bantuan dari Kemenkeu," tandas Yasonna.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement