5 Dimensi yang Membuat Bung Karno Dijuluki Pemikir Besar Dari Timur

seorang filsuf dari Inggris pernah menjuluki Bung Karno sebagai seorang pemikir besar dari Timur.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 18 Nov 2018, 07:03 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2018, 07:03 WIB
Nyatakan Siap Dampingi Gus Ipul, Ahmad Basarah Dipeluk Sekjen PDIP
Politisi PDIP, Ahmad Basarah saat menyatakan kesiapan maju dalam bursa bakal Cawagub Jatim di Jakarta, Selasa (9/1). Basarah membenarkan namanya muncul sebagai cawagub pendamping Saifullah Yusuf. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengaku sangat mengidolakan Presiden pertama RI Soekarno yang juga ayah dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin itu pun membebeberkan 5 dimensi Sang Proklamator. Pertama, Bung Karno -sapaan Soekarno- disebut oleh Basarah sebagai pejuang pemikir dan pemikir pejuang.

Alasan yang dikemukakan Basarah lantaran Soekarno dianggap tidak hanya melibatkan diri dalam merebut kemerdekaan Indonesia, tetapi juga memikirkan konsep-konsep untuk mengisir penjajah dari Tanah Air.

"Dia menyiapkan konsepsi-konsepsi untuk melawan kolonialisme melalui konsepsi Perserikatan Nasional menjadi Partai Nasional Indonesia," ujar Basarah di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11/2018).

Dimensi kedua Bung Karno menurut Basarah adalah sebagai ideolog. Basarah mengatakan Bung Karno merupakan seorang pemikir besar. Karena itu, wajar bila seorang filsuf dari Inggris pernah menjuluki Bung Karno sebagai seorang pemikir besar dari Timur.

"Saya kira julukan yang diberikan tidak berlebihan, karena sampai saat ini Bung Karno telah menerima 26 gelar doktor kausa dari perguruan dalam dan luar negeri, itulah penghargaan semasa hidupnya," kata Basarah.

Proklamator Bangsa

Bung Karno juga disebut sebagai Proklamator Bangsa. Menurut Basarah, meski dalam keadaan sakit malaria, Bung Karno tetap memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 tepat pada Bulan Ramadan.

"Kalau saja Bung Karno tidak berhasil melawan penyakit malarianya dan tidak ada proklamasi 17 agustus 1945, barangkali belum tentu kita merayakan kemerdekaan bangsa Indonesia yang ke 73 tahun," kata Basarah.

Dimensi keempat menurut Basarah adalah dimensi sebagai presiden RI pertama Indonesia. Soekarno disebut presiden terlama berkuasa sejak tahun 1945 sampai 1967.

"Dimensi yang kelima Bung karno merupakan tokoh dunia yang telah berhasil menggalang Konferensi Asis Afrika," kata Basarah.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya