Liputan6.com, Jakarta - Aksi terorisme dan teroris masih menjadi ancaman jelang pengamanan Natal dan tahun baru. Polisi telah melakukan berbagai upaya pencegahan, salah satunya dengan menangkap para terduga teroris.
"Khusus jelang Natal dan tahun baru, sebulan terakhir ini sudah ditangkap 21 orang (terduga teroris) di tujuh wilayah," ujar Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian usai rapat koordinasi persiapan pengamanan Natal dan tahun baru di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (19/12/2018).
Baca Juga
Penangkapan besar-besaran dilakukan pascapertemuan bom bunuh diri di sejumlah tempat di Surabaya, Jawa Timur pada Mei 2018 lalu. Operasi itu juga didukung dengan penerapan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Terorisme yang baru disahkan DPR tahun ini.
Advertisement
"Semenjak kasus bom Surabaya, kita sudah lakukan penangkapan dalam rangka pencegahan namanya preemtif strike dengan UU baru Nomor 5 tahun 2018, ada sebanyak 372 orang (teroris) yang sudah ditangkap," tutur Tito.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Belum Ada Indikasi Serangan
Polri bersama TNI dibantu stakeholder lainnya menyatakan siap mengamankan tempat ibadah serta lokasi wisata dari berbagai ancaman dalam rangka perayaan Natal dan tahun baru.
Sejauh ini, kata Tito, belum ada indikasi adanya serangan terorisme yang terjadi saat Natal dan tahun baru. Meski begitu, sejumlah antisipasi dan peningkatan pengamanan di objek-objek tertentu juga tetap dilakukan.
"Tapi kita tetap waspadai dan lakukan langkah proaktif termasuk tangkap 21 orang tadi," ucap Tito.
Advertisement