Saksi Mata Ungkap Detik-Detik Tsunami Menerjang Pantai Anyer

Data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai pukul 07.00 WIB pagi ini, 281 orang meninggal dunia dan 1.016 luka-luka.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Des 2018, 15:50 WIB
Diterbitkan 24 Des 2018, 15:50 WIB
Mobil Diterjang Tsunami Anyer
Seorang warga melihat mobil yang terbawa ke tengah sawah setelah tsunami melanda kawasan Anyer, Banten, Minggu (23/12). Tsunami menerjang pantai di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan, dan Serang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Serang - Ratusan orang meninggal dunia akibat tsunami yang menerjang Banten dan Lampung, pada Sabtu (22/12) malam. Data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai pukul 07.00 WIB pagi ini, 281 orang meninggal dunia dan 1.016 luka-luka.

Salah seorang saksi yang nyaris menjadi korban bernama ibu Encoh menceritakan kejadian tsunami yang melanda daerahnya. Menurutnya, kejadian tersebut terjadi pada pukul 21.30 WIB, saat dirinya sedang santai di teras rumahnya, yang jaraknya lebih kurang 10 meter dari tepi pantai.

"Awalnya saya lagi duduk, saya lihat pertama tuh air itu segini (betis). Keduanya hampir sepinggang," ujarnya kepada Merdeka, saat ditemui di Jalan Raya Karang Bolong, Senin (24/12).

Namun, selang hampir 15 menit air datang lebih besar hingga ketinggian 8 meter.

"Pas ketiga, saya lihat itu (air) di tengah hampir 7 sampai 8 meter. Saya teriak 'tsunami-tsunami', warga pada lari. Saya lari ke gunung sama suami naik motor, warung saya tinggalin, saya aja nggak pakai sendal," jelasnya.

"Sore tuh saya sudah curiga, Gunung Anak Krakatau keluarin asap hitam pekat, malamnya itu percikan api kaya kembang api," sambungnya.

Atas kejadian itu, warung dan perabotan rumah tangganya hanyut dibawa arus tsunami Pantai Anyer.

"(Rumah) Lantai satu itu penuh sama air mas, barang-barang hanyut," dia memungkasi.

281 Korban Tewas

Pandangan Udara Kerusakan Terparah Akibat Tsunami Selat Sunda
Pemandangan dari udara kawasan pemukiman nelayan di Kampung Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Selasa (24/12). Warga Kampung Sumur berlari menyelamatkan diri ke bukit saat tsunami menerjang. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Tsunami melanda kawasan sekitar Selat Sunda pada Sabtu (22/12) malam, menimbulkan korban jiwa dan kerusakan di sebagian daerah Banten dan Lampung.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin pukul 07.00 WIB musibah tersebut mengakibatkan 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang mengalami luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi yang tersebar di lima kabupaten yakni Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.

Ribuan personel gabungan TNI, Polri, BNPB, Basarnas, sejumlah kementerian lembaga, relawan dan masyarakat saat ini masih berusaha mengevakuasi dan mencari para korban.

 

Reporter: Ronald

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya